10 Negara Pemilik Cadangan Tambang Emas Terbesar

Banyak orang mengklaim Indonesia merupakan negeri gemar ripah loh jinawi yang memiliki kekayaan alam melimpah ruah, termasuk emas. Bahkan salah satu tambang emas terbesar berlokasi di Indonesia , yaitu Grasberg di Papua Tengah. Namun, Indonesia ternyata bukan negara pemilik cadangan emas terbesar di dunia.

Perbedaan Emas Antam dan UBS

Para pakar memperkirakan masih ada sekitar 59.000 ton emas yang belum dieksplorasi di dalam bumi. Perkiraan tersebut diperhitungkan berdasarkan lokasi-lokasi kaya cadangan tambang emas yang sudah ditemukan, khususnya di sepuluh negara berikut ini:

  1. Australia (12.000 metrik ton)
  2. Rusia (11.100 metrik ton)
  3. Afrika Selatan (5000 metrik ton)
  4. Amerika Serikat (3000 metrik ton)
  5. China (3000 metrik ton)
  6. Indonesia (2600 metrik ton)
  7. Brazil (2400 metrik ton)
  8. Kanada (2300 metrik ton)
  9. Peru (2300 metrik ton)
  10. Uzbekistan (1800 metrik ton)

Laporan Statista (2023) tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa Indonesia bahkan tidak masuk dalam lima besar. Beberapa negara eksportir emas terbesar juga tidak menduduki posisi puncak dalam daftar yang sama, seperti Swiss dan Inggris Raya.

Mengapa hal ini terjadi? Pertama, beberapa negara pemilik cadangan emas terbesar itu belum berupaya menggalinya secara optimal, contohnya Rusia. Kedua, sejumlah negara mengalami kesulitan dalam dalam upaya mengeksplorasi kekayaan tambang logam mulia-nya lebih lanjut, contohnya Afrika Selatan.

Terakhir, banyak negara pemilik cadangan emas terbesar telah memilih untuk berfokus pada pertambangan saja tanpa mewajibkan hilirisasi. Hal ini membuka peluang bagi negara-negara lain untuk memberdayakan industri emas dengan mengimpor bahan baku meskipun mereka tidak memiliki cadangan emas yang melimpah.

Industri emas Indonesia sebenarnya relatif lebih matang dibandingkan beberapa negara kaya emas lainnya. Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir dalam bidang logam mulia, sehingga mampu mengekspor emas dalam bentuk perhiasan sejak 2023. Sayangnya, Indonesia juga masih mengimpor emas dalam bentuk emas batangan yang belum ditempa.

Data BPS menunjukkan volume impor logam mulia dan perhiasan atau permata yang diimpor Indonesia pada April 2024 mencapai 562 ton, terutama dari Australia, Hong Kong, Swiss, dan Singapura. Dalam kurun waktu yang sama, Indonesia mengekspor logam mulia dan perhiasan atau permata dengan volume 747 ton.

Tagged With :

Leave a Comment