Pelemahan Wall Street dan Faktor Pendorong
Penutupan Wall Street pada perdagangan Senin (1/12) menunjukkan pelemahan signifikan pada ketiga indeks utama, terutama dipicu oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan data ekonomi domestik yang menunjukkan hambatan berkelanjutan pada sektor manufaktur.
-
Kinerja Indeks Utama:
-
Dow Jones Industrial Average memimpin pelemahan dengan penurunan 0,90% (427,09 poin) menjadi 47.289,33.
-
S&P 500 melemah 0,53% (36,46 poin) ditutup pada 6.812,63.
-
Nasdaq Composite mencatat penurunan terkecil sebesar 0,38% (89,76 poin) menjadi 23.275,92.
-
-
Faktor Utama Pendorong Pelemahan:
-
Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS: Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS menekan pasar saham. Kenaikan ini terjadi setelah obligasi Jepang dan Eropa melemah, menyusul sinyal kenaikan suku bunga dari Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda. Kenaikan yield ini secara khusus membebani sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti real estat dan utilitas dalam indeks S&P 500, karena investor sering melihat sektor ini sebagai substitusi obligasi (bond proxies).
-
Data Manufaktur AS yang Melemah: Survei dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut pada bulan November. Pelemahan ini dipengaruhi oleh pesanan yang menyusut dan kenaikan harga yang masih terjadi, mengindikasikan bahwa dampak tarif masih menjadi hambatan yang berkelanjutan bagi sektor tersebut.
-
-
Fokus Pasar Beralih ke Federal Reserve (The Fed):
-
Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga: Investor secara luas menantikan pengumuman kebijakan dari The Fed pekan depan. Pasar telah memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada 10 Desember.
-
Ekspektasi Pasar: CME FedWatch Tool mencatat peluang tinggi, yaitu 85,4%, untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.
-
Sinyal Kebijakan Moneter: Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter semakin kuat karena adanya sinyal dovish dari beberapa anggota pemilih kunci The Fed dan kabar mengenai Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih, sebagai kandidat kuat pengganti Ketua The Fed Jerome Powell.
-
Pidato Powell: Meskipun Powell dijadwalkan berpidato setelah penutupan pasar, ia diperkirakan tidak akan membahas kebijakan moneter secara spesifik karena terlalu dekat dengan pertemuan The Fed, membuat pasar tetap berada dalam mode “menunggu petunjuk.”
-
-
Rilis Data Ekonomi yang Dinantikan:
-
Investor juga menunggu laporan indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures) bulan September, indikator inflasi favorit The Fed, yang tertunda dan akan dirilis pada Jumat (5/12).
-
-
Kinerja Sektor dan Saham Khusus:
-
Sektor Kripto Turut Anjlok: Saham-saham terkait kripto, seperti Coinbase (turun 4,8%) dan Bitfarms (anjlok 5,7%), melemah seiring dengan merosotnya Bitcoin hampir 6% di bawah USD 85.000. Strategi, pemegang Bitcoin terbesar di dunia, turun 3,3%.
-
Peritel Kuat di Cyber Monday: Saham perusahaan ritel besar menjadi sorotan positif karena Cyber Monday, dengan perkiraan belanja online mencapai USD 14,2 miliar. Saham Walmart naik 0,9% dan Target menguat 0,8%.
-
Saham Nvidia dan Synopsys: Saham Synopsys melonjak 4,9% setelah perusahaan cip AI Nvidia mengumumkan investasi senilai USD 2 miliar di perusahaan perangkat lunak desain semikonduktor tersebut.
-