Penguatan pasar saham di Wall Street pada Selasa (2/12) menandai kenaikan keenam dalam tujuh hari terakhir. Perdagangan pada hari tersebut relatif tenang namun didominasi oleh sentimen positif, terutama yang bersumber dari sektor teknologi, seiring meningkatnya optimisme pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan memutuskan untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter yang dijadwalkan minggu depan.
Hasil Penutupan Indeks Utama Wall Street
-
Dow Jones Industrial Average (.DJI): Naik signifikan sebesar 185,13 poin, atau 0,39 persen, mencapai 47.474,46.
-
S&P 500 (.SPX): Menguat sebesar 16,74 poin, atau 0,25 persen, menjadi 6.829,37.
-
Nasdaq Composite (.IXIC): Mencatat lonjakan terkuat di antara indeks utama, naik 137,75 poin, atau 0,59 persen, ditutup pada level 23.413,67.
Katalis Utama Penguatan Pasar
-
Optimisme Pemotongan Suku Bunga Fed: Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan Desember menjadi motor penggerak utama. Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin telah melonjak tajam menjadi 89,2 persen, naik signifikan dari 63 persen pada bulan sebelumnya.
-
Aksi Beli di Saham Teknologi (Sektor SPLRCT): Sektor teknologi menguat sebesar 0,8 persen, menjadikannya kontributor penting bagi kenaikan Nasdaq dan S&P 500. Saham-saham raksasa teknologi seperti Apple (AAPL.O), Nvidia (NVDA.O), dan Microsoft (MSFT.O) masing-masing naik sekitar 1 persen. Saham Intel (INTC.O) bahkan mengalami lonjakan yang lebih tinggi.
-
Laporan Positif dari Boeing (BA.N): Saham Boeing melompat sebesar 10,1 persen setelah perusahaan memproyeksikan peningkatan pengiriman jet 737 dan 787 di tahun mendatang. Kinerja Boeing menyumbang sekitar 117 poin terhadap kenaikan Dow Jones dan membantu mengangkat sektor industri S&P 500 (.SPLRCI) sebesar 0,9 persen.
-
Perlambatan Data Ekonomi Terkendali: Serangkaian data ekonomi terbaru yang menunjukkan perlambatan yang terkendali memberikan dukungan kepada pandangan bahwa The Fed memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.
-
Meredanya Volatilitas: Pasar kembali stabil menyusul minimnya rilis data ekonomi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS mereda, dan Bitcoin berbalik naik, membantu memulihkan indeks saham secara bertahap.
Pemulihan dari Pelemahan Sebelumnya
-
Penguatan ini terjadi setelah pasar sempat melemah sehari sebelumnya akibat kekhawatiran yang dipicu oleh data manufaktur yang lesu, lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, serta penurunan harga Bitcoin dan saham-saham kripto.
-
Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird, mencatat bahwa saat terjadi kekosongan katalis (seperti sebelum keputusan The Fed), pasar cenderung mengalami volatilitas. Ia juga menyarankan untuk tidak terlalu berlarut-larut dalam euforia data penjualan Black Friday dan Cyber Monday, namun mengakui kekuatan konsumen yang ditunjukkannya lebih memuaskan dibandingkan volatilitas di balik layar seperti imbal hasil obligasi dan Bitcoin.
Fokus Pasar ke Depan
-
Rilis Data Inflasi PCE: Investor kini menantikan rilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada hari Jumat. PCE adalah indikator inflasi yang paling disukai The Fed dan diperkirakan akan memperkuat sinyal kebijakan moneter untuk minggu berikutnya.
-
Pengganti Jerome Powell: Pasar juga memantau spekulasi mengenai pengganti Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, ketika masa jabatannya berakhir tahun depan. Laporan menyebut penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menjadi kandidat kuat.
️ Pergerakan Saham Lain
-
Warner Bros Discovery (WBD.O): Naik 2,8 persen setelah beredar kabar bahwa perusahaan tersebut menerima putaran kedua tawaran, termasuk dari Netflix (NFLX.O).
-
Procter & Gamble (PG.N): Turun 1,1 persen setelah perusahaan melaporkan adanya dampak dari penutupan pemerintahan AS terhadap bisnis mereka.