-
Pergerakan Indeks Utama:
-
Bursa saham AS ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (21/10).
-
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 218,16 poin (0,47%) ke level 46.924,74, memimpin penguatan.
-
S&P 500 hanya naik 0,22 poin (0,00%) ke level 6.735,35, menunjukkan kondisi stagnan.
-
Nasdaq Composite justru melemah 36,88 poin (−0,16%) menjadi 22.953,67 akibat tekanan pada saham teknologi dan produsen chip.
-
-
Faktor Penggerak Pasar:
-
Penguatan Dow Jones ditopang oleh laporan laba korporasi kuartal III yang solid, khususnya di sektor industri dan barang modal.
-
Pasar memasuki fase keseimbangan, di mana investor menunggu arah jelas di tengah valuasi tinggi dan laporan laba yang campuran.
-
Michael Green dari Simplify Asset Management menyebut pasar tengah dalam posisi “tenang” karena belum ada kejutan besar dari hasil laba.
-
-
Performa Emiten:
-
General Motors (GM) melonjak 14,9% setelah meningkatkan proyeksi laba dan menekan dampak tarif impor.
-
3M naik 7,7% karena fokus pada produk margin tinggi dan efisiensi biaya.
-
Coca-Cola menguat 4,1% berkat permintaan konsumen yang kuat.
-
Saham di sektor kedirgantaraan dan pertahanan seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan RTX naik setelah menaikkan proyeksi kinerja, mendorong indeks S&P 1500 Aerospace/Defense naik 1,9%.
-
Netflix turun tajam 5,8% setelah jam perdagangan karena laba di bawah ekspektasi.
-
Warner Bros. Discovery melonjak 11% setelah kabar kemungkinan penjualan perusahaan dan penolakan tawaran dari Paramount Skydance.
-
-
Kinerja Laporan Laba:
-
Dari 78 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan, 87% melampaui ekspektasi analis.
-
Pertumbuhan laba agregat kuartal III diperkirakan 9,2% YoY, naik dari perkiraan awal 8,7% menurut data LSEG.
-
Investor menanti hasil laporan dari Tesla, IBM, Procter & Gamble, dan Intel yang bisa menjadi katalis berikutnya.
-
-
Kondisi Ekonomi & Sentimen Pasar:
-
Ketidakpastian meningkat akibat penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang memasuki minggu ketiga, menghambat rilis data ekonomi resmi.
-
Hal ini membuat arah kebijakan Federal Reserve lebih sulit diprediksi.
-
Menurut survei Reuters, The Fed berpotensi memangkas suku bunga dua kali sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025.
-
Presiden Donald Trump menenangkan pasar dengan pernyataan optimistis mengenai hubungan dagang AS–China menjelang pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di KTT ekonomi Korea Selatan.
-
-
Data Perdagangan:
-
Di NYSE, saham yang naik mengungguli yang turun dengan rasio 1,27 : 1.
-
Di Nasdaq, saham turun sedikit lebih banyak dengan rasio 1,11 : 1.
-
Volume perdagangan mencapai 19,73 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20,26 miliar dalam 20 hari terakhir.
-
S&P 500 mencatat 20 rekor tertinggi baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 56 rekor tertinggi dan 63 rekor terendah dalam 52 minggu terakhir.
-
Secara keseluruhan, Wall Street menunjukkan pergerakan campuran di tengah musim laporan laba yang positif namun belum mampu mendorong euforia baru. Fokus investor kini tertuju pada hasil emiten teknologi besar dan arah kebijakan moneter Federal Reserve di tengah ketidakpastian ekonomi AS.