Analisis Potensi Penguatan IHSG pada Perdagangan Kamis (4/12)
IHSG menunjukkan potensi untuk kembali menguat pada perdagangan Kamis, 4 Desember, setelah menutup perdagangan Rabu (3/12) dengan pelemahan tipis. Penurunan ini didorong oleh aksi profit taking (ambil untung) meskipun indeks sempat mencetak rekor intraday baru.
Kinerja IHSG dan Faktor Domestik (Rabu, 3/12)
-
Penutupan dan Pelemahan: IHSG ditutup melemah tipis 0,06% ke level 8.611,79.
-
Penyebab Pelemahan: Penurunan ini diakibatkan oleh aksi ambil untung (profit taking) setelah indeks mencapai level tertinggi baru (rekor intraday) di 8.669.
-
Sektor Penekan: Analis dari Phintraco Sekuritas mencatat bahwa sektor basic materials menjadi penekan terbesar terhadap indeks.
-
Sektor Pendorong: Sebaliknya, sektor teknologi dilaporkan memimpin penguatan pada perdagangan tersebut.
-
Pergerakan Mata Uang (Rupiah): Rupiah ditutup sedikit melemah ke Rp 16.628 per dolar AS. Kinerja ini berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang justru menguat terhadap dolar AS.
-
Kawasan Asia: Indeks-indeks di kawasan Asia secara keseluruhan menunjukkan pergerakan yang bervariasi (campuran).
Sentimen Eksternal yang Mempengaruhi Pasar
Sentimen dari luar negeri diperkirakan akan memberikan pengaruh pada pergerakan pasar, meskipun dampaknya mungkin tidak langsung besar.
-
Inggris: Akan merilis data S&P Global Construction PMI November 2025. Angka ini diprediksi naik menjadi 45 dari 44,1 pada Oktober. Meskipun menunjukkan perbaikan, angka di bawah 50 masih mengindikasikan area kontraksi di sektor konstruksi.
-
Euro Area: Data penjualan ritel (retail sales) untuk bulan Oktober diperkirakan menunjukkan perbaikan.
-
Secara bulanan (month to month), penjualan ritel diproyeksikan tumbuh 0,3%, membaik dari penurunan 0,1% pada September.
-
Secara tahunan (year on year), penjualan ritel diperkirakan naik sebesar 1,1%.
-
Analisis Teknikal dan Prediksi Pergerakan
Secara teknikal, indikator-indikator mayoritas masih mendukung potensi penguatan lebih lanjut bagi IHSG.
-
Indikator Positif:
-
Histogram MACD (Moving Average Convergence Divergence) tetap berada di area positif.
-
Stochastic RSI (Relative Strength Index) menunjukkan penguatan di sekitar level pivot.
-
IHSG masih bertahan di atas garis MA5 (Moving Average 5 hari), yang umumnya merupakan sinyal tren jangka pendek yang positif.
-
-
Target dan Resistance (Phintraco Sekuritas): IHSG diperkirakan masih berpotensi untuk bergerak menguat untuk menguji level resistance di rentang 8.650–8.670 pada perdagangan Kamis (4/12).
-
Prediksi Rebound (MNC Sekuritas): MNC Sekuritas juga melihat adanya peluang rebound setelah tekanan jual terjadi. Mereka menilai area penguatan 8.660 sudah tercapai, sehingga koreksi yang terjadi berpotensi terbatas.
-
Skenario Terbaik (Best Case): Koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk menguji rentang 8.567–8.586 sebelum kembali menguat untuk menguji level 8.709.
-
Skenario Terburuk (Worst Case): Koreksi dapat berlanjut lebih dalam menuju rentang 8.397–8.504.
-
Level Kunci (MNC Sekuritas):
-
Support (Dukungan) berada di 8.553 dan 8.491.
-
Resistance (Penghalang) berada di 8.660 dan 8.709.
-
Rekomendasi Saham Pilihan (Top Picks)
Beberapa saham direkomendasikan oleh kedua sekuritas sebagai pilihan menarik untuk diamati atau diperdagangkan:
-
Phintraco Sekuritas Top Picks:
-
ASII (Astra International)
-
ASSA (Adi Sarana Armada)
-
MAPI (Mitra Adiperkasa)
-
ESSA (ESSA Industri Utama)
-
UNVR (Unilever Indonesia)
-
-
Rekomendasi Teknikal MNC Sekuritas:
-
BRPT: Spec Buy di 3.400–3.480 (Target: 3.640–3.950; Stoploss: <3.350).
-
ESSA: Buy on Weakness di 615–625 (Target: 660–700).
-
INCO: Spec Buy di 3.810–3.880 (Target: 4.160–4.290).
-
TLKM: Menarik di 3.520–3.560 (Target: 3.710–3.830).
-
Disclaimer: Informasi ini bersifat analisis dan bukan merupakan nasihat atau ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual instrumen investasi tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya adalah tanggung jawab pembaca.