IHSG Mendebarkan! Intip Peluang 8.709 vs Ancaman Koreksi ke 8.397 Hari Ini

Proyeksi dan Analisis Pasar IHSG Jumat (5/12)

I. Kinerja IHSG dan Proyeksi Analis

  • Penutupan Sebelumnya: IHSG mencatatkan kenaikan pada perdagangan Kamis (4/12), ditutup menguat sebesar 0,33% pada level 8.640,20. Kenaikan ini memberikan sentimen positif awal menjelang perdagangan Jumat.

  • Proyeksi MNC Sekuritas:

    • Meskipun IHSG menguat ke 8.640, analis MNC Sekuritas mengamati adanya dominasi tekanan jual.

    • Skenario Terbaik (Hijau): Koreksi diperkirakan terbatas di area support 8.567–8.586 sebelum berpotensi menguji kembali level resistance 8.709.

    • Skenario Terburuk (Merah): Investor diimbau untuk mewaspadai potensi koreksi lebih dalam yang akan menguji support kuat di rentang 8.397–8.504.

  • Proyeksi Phintraco Sekuritas:

    • Secara teknikal, indikator Stochastic RSI menunjukkan adanya penguatan di area pivot, sementara histogram MACD masih bertahan di zona positif.

    • Berdasarkan kondisi teknikal ini, IHSG memiliki peluang untuk kembali menguji level resistance di rentang 8.650–8.670 pada perdagangan Jumat (5/12).

II. Faktor Pendorong dan Penekan Sektoral

  • Penopang Sektoral: Kinerja IHSG pada Kamis (4/12) ditopang utama oleh sektor industri yang mencatat kenaikan terbesar, menunjukkan adanya minat beli yang kuat di segmen ini.

  • Penekan Sektoral: Di sisi lain, sektor bahan baku mengalami penurunan paling dalam, menjadi kontributor utama tekanan jual pada sesi sebelumnya.

III. Rekomendasi Saham Pilihan

  • Rekomendasi MNC Sekuritas: Saham-saham yang direkomendasikan untuk dicermati selama perdagangan Jumat (5/12) adalah:

    • DSNG

    • ISAT

    • RATU

    • SSIA (terdapat irisan dengan Phintraco)

  • Rekomendasi Phintraco Sekuritas: Saham-saham yang dinilai menarik untuk diperhatikan pada hari yang sama meliputi:

    • BBRI

    • SSIA (terdapat irisan dengan MNC)

    • ULTJ

    • MYOR

    • ERAA

IV. Perkembangan Ekonomi Domestik

  • Nilai Tukar Rupiah: Rupiah ditutup melemah di level Rp 16.653 per dolar AS pada Kamis (4/12), sejalan dengan penguatan dolar AS di pasar Asia.

    • Fokus Pasar: Investor saat ini menantikan rilis data penting cadangan devisa November 2025 yang dijadwalkan keluar pada hari Jumat (5/12), yang dapat mempengaruhi pergerakan rupiah.

  • Dampak Bencana Alam: Bencana banjir bandang di Sumatra dikhawatirkan dapat memberikan sedikit tekanan terhadap capaian pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV/2025.

    • Proyeksi Pertumbuhan: Sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV kemungkinan akan berada di bawah target pemerintah yang dipatok di angka 5,6%–5,7%.

  • Jaminan Likuiditas Perbankan: Menteri Keuangan memberikan konfirmasi tegas bahwa tidak ada penarikan kembali dana sebesar Rp 276 triliun yang telah ditempatkan di bank-bank Himbara dan satu Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dana ini dipastikan tetap digunakan untuk mendukung penyaluran kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

V. Sentimen Global

  • Pasar Asia dan Eropa: Mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat pada Kamis (4/12). Sentimen positif ini didorong oleh persepsi pelaku pasar yang menilai Federal Reserve (The Fed) akan mengambil sikap yang lebih dovish (kebijakan moneter yang lebih longgar). Indeks saham Eropa juga dibuka di zona hijau.

  • Perkembangan Geopolitik: Negosiasi perdamaian antara Ukraina–Rusia dikabarkan berlanjut kembali, setelah diskusi sebelumnya antara Rusia dan AS gagal mencapai kesepakatan pada hari Selasa. Perkembangan ini dapat memengaruhi sentimen risiko global.


Disclaimer: Informasi ini bukan merupakan ajakan atau saran untuk berinvestasi. Keputusan investasi sepenuhnya adalah tanggung jawab dan pertimbangan pembaca.

Leave a Comment