-
Pergerakan IHSG Sebelumnya
• Pada perdagangan Senin (20/10), IHSG ditutup menguat 2,19% ke level 8.088,98, menembus kembali batas psikologis 8.000.
• Kenaikan ini menunjukkan adanya dorongan beli yang kuat setelah periode tekanan jual sebelumnya. -
Sinyal Teknis Penguatan
• Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, menjadi sinyal awal potensi rebound jangka pendek.
• Indikator MACD menunjukkan penyempitan negative slope, mengindikasikan momentum pelemahan mulai berkurang.
• IHSG juga telah menembus MA5 dan ditutup di atas level psikologis 8.000, namun masih di bawah MA20 (8.113).
• Jika mampu bertahan di atas MA20 dengan dukungan volume, IHSG berpotensi menguji level 8.150–8.170. -
Dukungan Fundamental Domestik
• Sektor keuangan menjadi motor penguatan berkat ekspektasi penurunan suku bunga.
• Nilai tukar rupiah juga ditutup menguat terhadap dolar AS, memperkuat optimisme investor.
• Pemerintah menambah alokasi BLT sebesar Rp 30 triliun untuk 35 juta keluarga, mendorong daya beli masyarakat menjelang akhir tahun. -
Sentimen Eksternal dari Tiongkok
• PDB Tiongkok kuartal III 2025 tumbuh 4,8% YoY, sedikit melambat dari 5,2%, namun masih sesuai ekspektasi pasar.
• Produksi industri naik tajam menjadi 6,5% YoY, menandakan peningkatan aktivitas manufaktur.
• Namun, penjualan ritel melambat ke 3% YoY, menunjukkan konsumsi domestik belum sepenuhnya pulih. -
Rekomendasi Saham
• Dari Phintraco Sekuritas: BBRI, BRIS, BBTN, PGAS, CUAN.
• Dari MNC Sekuritas: BBCA, CDIA, MIDI, TAPG. -
Pandangan Teknis Alternatif
• Label hitam: IHSG masih dalam wave A dari wave (2), berpotensi koreksi ke 7.700–7.830.
• Label biru: IHSG berpeluang menguat membentuk wave B dari wave (2) menuju 8.122–8.195.
Kesimpulan:
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas pada Selasa (21/10), dengan dukungan teknikal positif dan sentimen domestik yang kondusif, namun investor tetap disarankan mewaspadai resistensi di area MA20.