-
Kinerja IHSG Sebelumnya:
-
Pada perdagangan Selasa (21/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat signifikan sebesar 1,84 persen dan ditutup di level 8.238,08.
-
IHSG sempat dibuka dengan gap naik di 8.117, menunjukkan antusiasme beli yang tinggi di awal perdagangan.
-
Secara teknikal, indeks berhasil menembus dan bertahan di atas Moving Average (MA) 5 dan MA20, menandakan tren jangka pendek dan menengah masih positif.
-
-
Analisis Teknikal:
-
Menurut Phintraco Sekuritas, indikator MACD menunjukkan slope negatif yang mulai menyempit, menandakan potensi momentum bullish.
-
Stochastic RSI juga melanjutkan fase reversal naik, memperkuat sinyal potensi penguatan lanjutan.
-
Dengan kondisi tersebut, IHSG diproyeksikan akan menguji level resistance di kisaran 8.250–8.288 dan berpotensi mencetak level tertinggi baru.
-
-
Faktor Pendorong Penguatan:
-
Ekspektasi penurunan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) menjadi katalis utama.
-
Konsensus pasar memperkirakan BI Rate akan turun 25 basis poin menjadi 4,5 persen, memberikan sinyal kebijakan moneter longgar yang mendukung pasar saham.
-
Meredanya kekhawatiran perang dagang AS–China dan optimisme terhadap ekonomi kuartal IV 2025 turut memperkuat sentimen positif.
-
-
Data dan Agenda Ekonomi:
-
Investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, yang akan menentukan arah suku bunga ke depan.
-
Selain itu, data pertumbuhan kredit September 2025 diperkirakan sedikit melambat menjadi 7,5 persen, namun masih menunjukkan stabilitas sektor keuangan.
-
Rencana buyback saham BBCA menambah katalis positif bagi pasar domestik, menunjukkan keyakinan emiten besar terhadap prospek jangka panjang.
-
-
Rekomendasi Saham:
-
Dari Phintraco Sekuritas, saham yang menarik diperhatikan antara lain TLKM, CTRA, PWON, ISAT, dan JSMR.
-
Sementara MNC Sekuritas menilai IHSG sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5, dengan potensi menguat ke 8.228–8.365, namun tetap perlu mewaspadai koreksi ke area 8.091–8.182.
-
Saham pilihan MNC Sekuritas meliputi CUAN, EXCL, dan SIDO sebagai kandidat penggerak pasar berikutnya.
-
-
Kesimpulan:
-
Secara keseluruhan, IHSG berpeluang melanjutkan tren bullish jangka pendek, ditopang oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental.
-
Namun, investor disarankan untuk tetap berhati-hati terhadap potensi koreksi teknikal, terutama menjelang pengumuman kebijakan suku bunga BI.
-