Sejak awal tahun hingga tanggal 7 Mei 2021, sebanyak 15 perusahaan telah menyelenggarakan Initiap Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia secara konvensional maupun online (e-IPO). Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan minat perusahaan dalam negeri untuk berekspansi, sedangkan para investor pun masih bersemangat untuk menggaet saham-saham IPO. Alhasil, jadwal IPO 2021 pun relatif padat.

Mulai dari pabrik perakitan komputer lokal PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) hingga PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) yang menaungi jaringan klub malam elite Lucy in the Sky, berikut ini daftar kelima belas perusahaan yang telah IPO tersebut:
- Papan Utama: PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), dan PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF).
- Papan Pengembangan: PT FAP Agri Tbk (FAPA), PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), PT Indointernet Tbk (EDGE), PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).
- Papan Akselerasi: PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO), PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), dan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY).
Masih banyak perusahaan lain yang kabarnya antri IPO 2021 di Bursa Efek Indonesia, termasuk startup top dan BUMN terkemuka. Namun, belum ada startup maupun BUMN ternama yang benar-benar sudah menjadwalkan tanggal IPO-nya hingga saat ini. Raksasa Unicorn Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak sudah lama disebut-sebut akan segera melakukan penawaran publik, tetapi bahkan belum masuk pipeline.
Kementrian BUMN baru memasukkan nama 14 perusahaan ke dalam perencanaan IPO hingga 4 tahun ke depan. Rencana IPO 2021 mencakup anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Tanggal penawaran perdana belum ditentukan.
Perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN lain yang masih digodok untuk jadwal IPO berikutnya termasuk PT Pertamina International Shipping, PT Pertamina Hulu Indonesia, PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap, PT Pertamina Hilir, PT Indonesia Healthcare Corporation (holding rumah sakit pemerintah), PT Bio Farma, PT EDC and Payment Gateway, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Telkom Data Center, PT Inalum Operating, PT Indonesia Asahan Aluminimum atau Inalum (holding perusahaan tambang pemerintah), dan PT Logam Mulia. Semuanya sudah memperoleh restu dari Presiden Joko Widodo untuk go public, tetapi masih menempuh peninjauan oleh perusahaan masing-masing.
Tertarik untuk membeli saham IPO? Segeralah mendaftar ke laman e-IPO dan menautkannya dengan rekening efek di sekuritas pilihan Anda. Jangan tunggu hingga jadwal penawaran perdana saham perusahaan favorit Anda diumumkan, karena proses pendaftaran akun e-IPO untuk membeli saham IPO akan membutuhkan waktu cukup lama.
Tagged With : investor saham • saham • saham ipo