-
Wall Street ditutup di zona merah
-
Ketiga indeks utama bursa saham AS kompak melemah pada akhir perdagangan.
-
Dow Jones Industrial Average turun 251,44 poin atau 0,53% ke level 47.085,24.
-
S&P 500 melemah 80,42 poin atau 1,17% ke posisi 6.771,55.
-
Nasdaq Composite anjlok paling dalam, yakni 486,09 poin atau 2,04% menjadi 23.348,64.
-
Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak 10 Oktober, menandakan tekanan kuat di sektor teknologi.
-
-
Sektor teknologi menjadi penyumbang utama pelemahan
-
Saham-saham besar di sektor teknologi mengalami koreksi signifikan.
-
Dari “Tujuh Saham Momentum AI” — seperti Nvidia, Microsoft, Alphabet, Amazon, Meta, Apple, dan Tesla — enam di antaranya turun tajam.
-
Indeks Philadelphia Semiconductor (SOX) jatuh 4%, menunjukkan sentimen negatif meluas di sektor chip dan kecerdasan buatan (AI).
-
Koreksi ini menunjukkan investor mulai mempertanyakan valuasi yang terlalu tinggi pada saham-saham teknologi.
-
-
Peringatan dari bos bank besar memicu kekhawatiran
-
CEO Morgan Stanley dan Goldman Sachs mengingatkan adanya potensi gelembung pasar saham setelah reli panjang yang dipicu oleh optimisme AI.
-
Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, memperkirakan risiko koreksi besar dalam 6 bulan hingga 2 tahun ke depan, dengan alasan geopolitik global dan ketidakpastian ekonomi makro.
-
Peringatan ini memperkuat persepsi bahwa pasar mungkin telah overvalued dan mendekati titik jenuh.
-
-
Kondisi politik dan ekonomi AS menambah tekanan
-
Kebuntuan di Kongres AS terkait anggaran meningkatkan risiko penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah.
-
Investor juga menantikan data ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada Rabu, sebagai petunjuk arah ekonomi dan kebijakan The Fed.
-
Pernyataan pejabat Federal Reserve terus dipantau untuk melihat arah suku bunga berikutnya.
-
Selain itu, pemilihan lokal di New York, New Jersey, dan Virginia turut menarik perhatian pasar karena dapat memengaruhi arah politik domestik AS.
-
-
Performa sektoral dan saham individual
-
Dari 11 sektor utama S&P 500, teknologi turun paling tajam dengan penurunan 2,3%.
-
Sebaliknya, sektor keuangan mencatatkan penguatan terbatas berkat stabilitas beberapa saham bank besar.
-
Palantir Technologies turun 8% meski pendapatan melebihi ekspektasi.
-
Uber anjlok 5,1% karena gagal membukukan laba kuartalan.
-
Henry Schein justru melonjak 10,8% setelah menaikkan proyeksi laba tahunan.
-
Sementara itu, Spotify dan Shopify juga melemah masing-masing 2,3% dan 6,9% setelah laporan keuangannya mengecewakan.
-
-
Kesimpulan umum
-
Pelemahan Wall Street kali ini mencerminkan pergeseran sentimen investor dari optimisme menuju kehati-hatian.
-
Valuasi tinggi saham teknologi, peringatan dari para bankir besar, serta ketidakpastian ekonomi dan politik menjadi faktor utama tekanan pasar.
-
Investor kini cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking) sambil menunggu kejelasan arah ekonomi dan kebijakan moneter ke depan.
-