Indeks utama Wall Street meningkat tipis pada penutupan perdagangan Selasa (11/2). Kekhawatiran investor terhadap virus corona juga mulai mereda, sementara The Fed akan tetap memantau segala risiko ekonomi, termasuk dampak virus mematikan asal China tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu (12/2), Dow Jones Industrial Average bergerak datar 0,00 persen di level 29.276,34, indeks S&P 500 naik 5,66 poin atau 0,17 persen menjadi 3.357,75, dan Nasdaq Composite menambahkan 10,55 poin atau 0,11 persen menjadi 9.638,94.
S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi berturut-turut, setelah para pejabat China mengatakan epidemi virus corona dapat diatasi pada April mendatang.
Sementara Dow ditutup datar, setelah Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan perintah kepada perusahaan teknologi AS untuk memberikan informasi tentang merger untuk dilaporkan kepada regulator antimonopoli.
Saham Microsoft Corp langsung anjlok setelah permintaan FTC tersebut. Tak hanya itu, FTC juga meminta data kepada Alphabet Inc Amazon.com, Apple Inc, dan Facebook Inc.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus corona asal China sebagai musuh publik yang paling utama. Namun penasihat medis terkemuka di China mengatakan krisis bisa berakhir pada April, menenangkan kegelisahan atas epidemi yang bergerak cepat, bahkan ketika rantai pasokan terhenti, dan perusahaan China mulai merumahkan pekerja.
Sentimen lainnya, pelaku pasar juga mengamati ketika Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mulai melakukan pembaruan ekonomi.
Pernyataan Powell menegaskan kondisi ekonomi yang tetap tangguh. Namun Bank Sentral AS akan tetap memantau segala risiko, termasuk virus corona.
“Powell berbicara tentang virus corona dan mengakui bahwa itu mungkin merupakan katalis bagi The Fed untuk mengambil tindakan jika diperlukan,” kata Oliver Pursche, wakil ketua dan kepala strategi pasar di Bruderman Asset Management.
“Itu berarti The Fed sangat menyadari risiko, tetapi juga berarti bahwa risiko sangat nyata,” tambahnya.
Volume transaksi perdagangan di bursa AS mencapai 7,33 miliar saham, dengan rata-rata 7,67 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.