Wall Street Menguat Karena Ada Optimisme Negosiasi Perang Dagang

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menanjak pada penutupan perdagangan Jumat (6/12). Penguatan disebabkan oleh adanya laporan data penyerapan tenaga kerja yang kuat hingga investor memiliki harapan optimisme atas negosiasi penyelesaian perang dagang AS-China yang sedang berlangsung.

Dilansir Reuters, Senin (9/12), Dow Jones Industrial Average naik 331,23 poin atau 1,2 persen menjadi 28.009,02, indeks S&P 500 naik 30,92 poin atau 0,99 persen menjadi 3.148,35, dan Nasdaq Composite menambahkan 88,27 poin atau 1,03 persen menjadi 8.658,97.

Data ekonomi AS mencatatkan ada sebanyak 266.000 pekerjaan pada bulan November 2019 ini. Jumlah itu merupakan yang terbesar dalam kurun 10 bulan ini. Departemen Tenaga Kerja pun menyebut, tingkat pengangguran bisa dikendalikan ke level 3,5 persen.

Sementara di sisi perdagangan, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan hingga batas waktu 15 Desember 2019, penetapan tarif untuk barang-barang China mulai berlaku.

“Kenyataannya adalah pembicaraan yang konstruktif, hampir setiap hari pembicaraan kami,” ujar Larry.

Dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan di wilayah positif. Sektor energi, keuangan, dan industri yang mengalami kenaikan tertinggi.

Saham pengecer kosmetik, Ultra Beauty Inch, melonjak sebesar 13,1 persen sebagai pemain terbaik di S&P 500 setelah mampu memenangkan ekspektasi laba tiap kuartal.

Tesla Inc naik 1,9 persen, setelah menerima subsidi negara untuk mobil model 3 buatan China.

Saham 3M Co juga naik sebesar 3,9 persen, setelah Bloomberg melaporkan perusahaan sedang menjajaki bisnis sistem pengiriman obat yang menghasilkan pendapatan sekitar USD 1 miliar.

 

Leave a Comment