Wall Street Melesat, Berkat Pidato Bos The Fed yang Bikin Tenang Pasar

Pada penutupan perdagangan Jumat (27/8/2021) waktu setempat, Wall Street ditutup melesat. berkat pidato Bos The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dua dari tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi untuk keempat kalinya.

Pidato Jerome yang disampaikan di Simposium Jackson Hole dianggap memenangkan pelaku pasar karena tidak memberikan gambaran yang lebih jelas kapan waktu pengurangan pembelian aset oleh bank sentral (tapering off) atau menaikkan suku bunga. Powel lebih menekankan ekonomi AS pulih sangat cepat sehingga pasar merespons positif.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 242,68 poin atau 0,69 persen menjadi 35.455,8, S&P 500 (.SPX) naik 39,37 poin atau 0,88 persen menjadi 4.509,37, dan Nasdaq Composite (.IXIC) menambah 183,69 poin, atau 1,23 persen menjadi 15.129,50.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan saham energi (.SPNY) mengalami persentase kenaikan terbesar.

“Saya melihat dua hal terjadi. Saya melihat validasi pembelian-turun refleksif dan saya melihat pasar merangkul Fed yang dovish,” kata Kepala Penelitian dan Perdagangan Mike Zigmont di Harvest Volatility Management, New York, dilansir dari Reuters, Senin (30/8).

Mike mengatakan, pidator Jorome Powell tampak lebih bijaksana dibandingkan pernyataan bos-bos The Fed lainnya seperti Presiden The Fed St. Louis James Bullard dan Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester yang pada hari sebelumnya bilang bahwa mereka mengharapkan proses tapering akan dimulai. segera, dan turun tahun depan.

“Pasar sangat senang bahwa The Fed memompa lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian setiap bulan. The Fed memungkinkan harga aset naik dan pasar senang dengan itu,” kata Mike.

Data ekonomi yang dirilis pada Jumat menyampaikan, sebagian besar, persis seperti yang diharapkan para ekonom, kemunduran dalam belanja konsumen, sentimen karena varian Delta COVID-19, dan tanda-tanda bahwa gelombang lonjakan harga saat ini tidak akan berubah menjadi inflasi jangka panjang, sejalan dengan jaminan The Fed.

Saham pembuat chip Nvidia (NVDA.O) naik 2,6 persen setelah sumber mengatakan kemungkinan akan meminta persetujuan antimonopoli dari Uni Eropa untuk mengambil alih perancang chip Inggris Arm.

Workday Inc (WDAY.O) melonjak 9,1 persen karena pialang menaikkan target harga mereka setelah perusahaan melampaui estimasi pendapatan kuartal kedua.

Saham Alibaba Group dan Tencent Music Entertainment yang terdaftar di AS (TME.N) masing-masing turun 3,5 persen dan 1,4 persen, sedangkan Invesco Golden Dragon ETF (PGJ.O) turun 1,1 persen, imbas dari Beijing yang melanjutkan tindakan kerasnya terhadap perusahaan teknologi, dan mengancam akan membatasi kemampuan mereka untuk mendaftar di bursa AS.

DIPREDIKSI MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat hari ini. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, laju IHSG akan bergerak di level support 5.990 dan level tertinggi 6.061 di sepanjang perdagangan hari ini. Pekan lalu, Jumat (27/8), IHSG ditutup melemah ke level 6.041,37 atau turun 0,28 persen.

“Dari komoditas mayoritas mengalami penguatan dari komoditas energi hingga logam. Secara sentimen tersebut IHSG berpotensi menguat di awal pekan,” tulis Lanjar dalam risetnya, Senin (30/8).

Lanjar merinci, harga minyak mentah WTI naik 1,96 persen, batubara naik 1,43 peren, nikel naik 1,09 persen dan timah 0,77 persen.

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG masih terlihat belum akan keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

Menurut William, IHSG masih menghadapi potensi tekanan. Di sisi lain, minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi juga menjadi tantangan tersendiri. Selaim itu capital inflow juga belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan. “Sehingga rentang gerak IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi hingga beberapa waktu mendatang,” ujarnya.

Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William:

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Leave a Comment