Wall Street Ditutup Merah Setelah Trump Dimakzulkan

Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (14/1) setelah munculnya laporan tentang proposal bantuan pandemi Presiden terpilih AS Joe Biden serta data pelemahan pasar tenaga kerja.

Dikutip dari Reuters, Jumat (15/1), Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 68,95 poin atau 0,22 persen ke 30.991,52, S&P 500 turun 14,30 poin atau 0,38 persen ke 3.795,54 dan Nasdaq Composite turun 16,31 poin atau 0,12 persen ke 13.112,64.

Laporan pengangguran mingguan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang dilaporkan minggu lalu. Hal ini menunjukkan meningkatnya kembali kasus virus corona sehingga menciptakan pengangguran.

Sementara itu S&P 500 terpantau kehilangan banyak tenaga menjelang akhir sesi. Padahal S&P 500 sempat menghabiskan sebagian besar sesi di wilayah positif karena investor mengandalkan Biden yang akan mengumumkan rencana stimulus senilai lebih dari USD 1,5 triliun. Dikabarkan, Biden bakal menggelontorkan paket stimulus sebesar USD 1,9 triliun.

Investor tampak optimistis setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pihaknya tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dan menolak saran mengurangi pembelian obligasi dalam waktu dekat.

Dari 11 sektor S&P utama, hanya empat yang ditutup lebih tinggi. Penurunan persentase terbesar terjadi pada sektor teknologi informasi.

Indeks Russell 2000 ditutup naik 2 persen sedangkan indeks Dow Jones Transports berakhir naik 1 persen. Saham Delta Air Lines juga naik 2,5 persen setelah Kepala Eksekutif Ed Bastian memperkirakan 2021 sebagai tahun pemulihan, pasca pandemi membuat perseroan merugi pertama kalinya dalam 11 tahun.

Indeks maskapai S&P 1500 ditutup naik 3,4 persen. Ini terjadi setelah Donald Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali ketika DPR menuduhnya menghasut kerusuhan di Capitol.

Indeks semikonduktor Philadelphia juga mencapai rekor tertinggi dengan dorongan besar dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd. Saham produsen chip AS ditutup naik 5 persen setelah mengumumkan laba kuartalan terbaiknya dan meningkatkan perkiraan pendapatan dan belanja modal.

Investor sedang menunggu musim laporan keuangan terutama dari emiten seperti JPMorgan, Citigroup dan Wells Fargo yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 14,37 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,54 miliar saham.

 

Leave a Comment