Pada perdagangan Rabu (16/3/2022), Wall Street berakhir menguat. Kebijakan teranyar The Fed berimbas pada membaiknya bursa saham Amerika Serikat (AS) ini.
Bank Sentral AS ini meningkatkan suku bunga acuan seperempat poin atau 25 basis poin (bps) sebagai langkah menekan inflasi di tengah pandemi COVID-19. Dengan begitu, suku bunga diproyeksikan akan bergerak di kisaran 1,75 hingga 2 persen pada akhir tahun 2022.
Berdasarkan laporan Reuters, indeks S&P 500 tercatat naik 96,45 poin atau setara 2,26 persen ke level 4.358,9 poin. Sementara Nasdaq Composite juga terpantau naik 491,50 poin atau 3,80 persen menjadi 13.440,1.
Indeks Dow Jones Industrial Average turut terkerek 521,1 poin atau 1,55 persen ke level 34.065,4. Langkah mengencangkan kebijakan moneter biasanya memang menjadi sentimen positif bagi pasar saham.
Kepala Strategi Investasi The Leuthold Group Jim Paulsen mengatakan, langkah The Fed membuat para investor di bursa saham AS cukup merasa lega.
“Melihat The Fed akhirnya bertindak mengatasi inflasi cukup menenangkan para investor,” tutur Paulsen.
Kendati begitu, para analis saham di Amerika Serikat cukup was-was dengan kebijakan moneter The Fed. Kepala Ekonom Amerika di Natixis Joseph LaVorgna menyatakan kekhawatiran bakal berdampaknya kebijakan tersebut ke pertumbuhan ekonomi.
“Mereka (The Fed) mencoba agresif dalam menaikkan suku bunga. Saya berharap Jaw Powell (Gubernur The Fed) mendapatkan yang terbaik, karena tidak akan mendekati yang mereka pikirkan. Karena kita diperkirakan bakal mengalami resesi,” pungkas LaVorgna.
MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada hari ini, Kamis (17/3). Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (16/3), IHSG ditutup menguat 74,21 poin (1,04 persen) ke level 6.992,39.
Harga indeks ini merupakan harga tertinggi di perdagangan, yang hampir mencapai level 7.000. CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, melihat pola gerak IHSG menunjukkan usaha mencetak rekor All Time High kembali.
“Peluang kenaikan jangka pendek masih cukup besar, dan rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG,” ujarnya dalam riset, Kamis (17/3).
Selain itu, arus deras duit asing yang masuk atau capital inflow sejak awal tahun (year to date) yang tercatat masuk ke dalam pasar modal turut mewarnai pergerakan IHSG hingga waktu mendatang.
Head of MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menyebut naiknya suku bunga Amerika Serikat (FFR) yang dilakukan The Fed sebesar 25 basis poin (bps) melegakan pelaku pasar di Wall Street untuk smeentara, sehingga Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik sebesar 1,55 persen.
“Apabila dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 2,35 persen, berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan kembali IHSG kamis ini,” katanya.
Edwin mengingatkan investor untuk waspada akan kejatuhan harga saham berbasis komoditas, seiring turunnya harga komoditas seperti abut bara sebesar 15,97 persen dan nikel sebesar 5,47 persen.
Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini:
– PT Unilever Tbk (UNVR)
– PT Astra International Tbk (ASII)
– PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
– PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
ADVERTISEMENT
– PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
– PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
– PT Indo Tambangraya Megah Tbk(ITMG)
– PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)