Wall Street Ditutup Menguat setelah Anggaran Infrastruktur Joe Biden Disetujui

PADA perdagangan Kamis (24/6/2021), indeks utama Wall Street, Nasdaq dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi, begitu juga dengan Dow yang melonjak hampir 1 persen. Kenaikan ini terjadi setelah proposal anggaran infrastruktur Presiden AS Joe Biden mencapai kesepakatan dengan Senat.

Dikutip dari Reuters, Jumat (25/6), Dow Jones Industrial Average naik 0,95 persen menjadi berakhir pada 34.196,82 poin, sedangkan S&P 500 naik 0,58 persen menjadi 4.266,49. Nasdaq Composite naik 0,69 persen menjadi 14.369,71.

Dengan stimulus fiskal besar-besaran, ekonomi AS dipercaya dapat tumbuh 6,4 persen yoy pada kuartal pertama. Investor berharap perjanjian infrastruktur dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong kenaikan saham.

Saham produsen peralatan konstruksi dan pertambangan, Caterpillar dan produsen pesawat terbang, Boeing keduanya melonjak lebih dari 2 persen. Kenaikan dua saham ini turut mendongkrak indeks Dow Jones Industrial Average.

Sementara itu kenaikan S&P 500 ditopang oleh melesatnya saham Tesla Inc hingga 3,5 persen. Kenaikan ini terjadi setelah Chief Executive Officer Elon Musk mengatakan lini bisnis internet satelit milik SpaceX, Starlink, bakal melantai di bursa AS apabila perseroan memiliki dana yang mencukupi.

Saham dengan market cap raksasa, PayPal dan Facebook Inc masing-masing naik lebih dari 1 persen, menjadi pendorong terbesar untuk kenaikan S&P 500 dan Nasdaq. Sementara itu saham Microsoft naik 0,5 persen dan berakhir dengan kapitalisasi pasar di atas USD 2 triliun untuk pertama kalinya.

Di sisi lain pemerintah AS mengeklaim untuk pertama kalinya tunjangan pengangguran negara turun 7.000 orang menjadi 411.000 per 19 Juni lalu. Departemen Tenaga Kerja melaporkan penurunan tersebut cukup signifikan meski masih lebih tinggi dari prediksi pada ekonom yang memperkirakan bakal turun ke angka 380.000.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,2 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 11 miliar saham.

DIPREDIKSI MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (25/6). Pelemahan IHSG ini didorong minimnya sentimen positif, dan aktivitas ekonomi yang semakin terbatas.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, investor semakin berhati-hati karena adanya kebijakan pembatasan aktivitas semakin ketat PPKM Mikro dan peningkatan kasus COVID-19 yang mencetak rekor baru setiap hari.

“Sehingga pada pergerakan selanjutnya IHSG berpotensi kembali tertekan menguji psikologis level 6.000,” tulis Lanjar dalam risetnya, Jumat (25/6).

IHSG diprediksi bergerak pada rentang 5.966-6.027. Sementara itu, Vice President Research Department William Surya Wijaya juga memprediksi hal yang sama. IHSG diperkirakan masih mengalami tekanan.

“Perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bergerak melemah, hingga saat ini IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG,” jelas William.

Menurut riset William, IHSG akan bergerak pada rentang 5.876 – 6.123. Berikut saham-saham rekomendasi yang dapat dipilih:

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

PT PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT Astra International Tbk ( ASII)

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

 

Leave a Comment