Ketiga indeks utama Wall Street berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis (4/6). Ini mengakhiri reli saham Wall Street yang terjadi berturut-turun sejak beberapa hari lalu.
Berdasarkan laporan Reuters, Jumat (5/6), Dow Jones Industrial Average turun 8,01 poin atau 0,03 persen menjadi 26.261,88, indeks S&P 500 kehilangan 9,33 poin atau 0,30 persen menjadi 3.113,54, dan Nasdaq Composite turun 35,92 poin atau 0,37 persen menjadi 9.646,99.
Indeks utama mengakhiri kenaikan selama empat hari berturut-turut, setelah penurunan yang cukup dalam selama Maret 2020. Saat ini, Nasdaq, S&P 500, dan Dow masing-masing naik 2 persen, 9 persen, dan 12 persen sejak Februari 2020.
“Indeks S&P 500 pada 19 Februari hingga terendah 23 Maret, saham kehilangan 33,9 persen,” kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior untuk LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
Data ekonomi menunjukkan, jumlah penduduk AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun di bawah 2 juta klaim pada Maret 2020. Namun tingkat pengangguran di AS selama bulan lalu diperkirakan naik menjadi 19,7 persen.
Di sisi lain, protes kekerasan semalam terhadap kematian George Floyd, mulai mereda ketika jaksa mengajukan dakwaan baru terhadap petugas yang terlibat dalam pembunuhan.
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, hanya sektor keuangan yang menghijau. Sektor industri dan material kembali berada di zona merah.
American Airlines Group Inc mengumumkan akan meningkatkan jadwal penerbangannya pada Juli nanti menjadi 55 persen dari kapasitasnya tahun lalu. Hal ini membuat sahamnya melonjak 30,5 persen.
Industri maskapai komersial yang terpukul keras juga melompat, dengan indeks saham ARCA Airline naik 9,9 persen.
Platform perdagangan online global, EBay Inc, naik 6,6 persen setelah mengumumkan adanya kenaikan pendapatan di kuartal II ini karena lonjakan pesanan.
J.M Smucker Co turun 4,6 persen, setelah perusahaan makanan kemasan ini memperkirakan penurunan penjualan selama tahun ini.