Indeks utama atau Wall Street akhirnya bangkit dari keterpurukan pada penutupan perdagangan Selasa (28/1). Hal ini didukung oleh kenaikan saham Apple dan teknologi.
Dalam beberapa hari terakhir, bursa saham AS ini anjlok akibat kekhawatiran investor mengenai virus corona.
Dilansir Reuters, Rabu (29/1), Dow Jones Industrial Average naik 186,3 poin atau 0,65 persen menjadi 28.722,1, indeks S&P 500 naik 32,6 poin, atau 1,01 persen menjadi 3.276,23, dan Nasdaq Composite menambahkan 130,37 poin, atau 1,43 persen menjadi 9.269,68.
Pasar di seluruh dunia stabil ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakin dengan kemampuan China untuk membendung wabah virus corona, yang telah menewaskan 131 orang di negara itu.
Sekretaris layanan kesehatan dan manusia AS menyatakan langkah-langkah baru sedang dipertimbangkan untuk melawan virus corona, termasuk pembatasan perjalanan ke China.
“Tentu saja virusnya tidak hilang, bahkan itu semakin memburuk,” kata Ken Polcari, ahli strategi pasar senior di SlateStone Wealth LLC di Jupiter, Florida.
Sektor-sektor yang paling terpukul pada hari sebelumnya, justru kini berbalik meningkat, yakni teknologi (SPLRCT) dan keuangan (SPSY). Ini membantu meredam kekhawatiran dan menunjukkan kepercayaan konsumen AS.
Investor akan terus mencermati pendapatan Apple di tengah kekhawatiran gangguan produksi iPhone, karena virus corona menyebar di pasar utama, China.
Apple menghasilkan laba bersih USD 22,24 miliar, atau USD 4,99 per saham pada kuartal IV 2019, naik dari USD 19,97 miliar atau USD 4,18 per saham di kuartal yang sama tahun sebelumnya. Saham Apple pun naik 2,6 persen.
Keuntungan Apple membantu mengangkat indeks teknologi S&P 1,87 persen, sementara saham keuangan naik 1,13 persen karena kenaikan yield US Treasury membantu bank-bank besar kembali bangkit.
Pfizer Inc (PFE.N) turun 5,13 persen, setelah pembuat obat ini melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan.
Saham Xerox Holdings Corp (XRX.N) melonjak 4,94 persen, setelah laba perusahaan mengalahkan estimasi analis.
Sekitar 6,75 miliar saham berpindah tangan di bursa saham Amerika, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 7,4 miliar saham selama 20 sesi terakhir.