Wall Street Babak Belur Lagi, Dipicu Aksi Jual Saham Teknologi

PADA akhir perdagangan Selasa (4/5/2021), bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali berakhir dalam tekanan.  Ramainya aksi jual saham perusahaan teknologi memicu anjloknya Wall Street.

Indeks Nasdaq misalnya salah satu yang merosot tajam, imbas para investor membuang saham pertumbuhan megacap sebagai langkah defensif, di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga.

Sebut saja perusahaan teknologi dengan nilai saham teratas seperti Microsoft Corp, Alphapet Inc, Apple Inc, Amazon.com Inc, dan Facebook.Inc masuk deretan saham yang dilepas. Apple anjlok paling tinggi yakni sebesar 3,54 persen.

Saham raksasa teknologi Tesla ditutup melemah 1,65 persen, Amazon terkoreksi 2,2 persen, diikuti Google dan Alphabet yang melemah 1,71 persen serta Microsoft terkoreksi 1,6 persen.

Reuters melansir pada Rabu (5/5), Nasdaq Composite berakhir turun 261,62 poin atau 1,88 persen ke level 13.633,50. Adapun S&P 500 kehilangan 28 poin atau 0,67 persen menjadi 4.164,66.

Dow Jones Industrial Average bernasib sedikit lebih baik dengan mengalami kenaikan tipis, yakni sebesar 0,06 persen atau 19,8 poin menjadi 34.133,03. Volume perdagangan di bursa AS yakni menyentuh 12,21 miliar saham, ini tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir.

Usut punya usut, aksi jual saham teknologi ini dipicu komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen perihal potensi kebutuhan menaikkan suku bunga. Investor khawatir suku bunga yang lebih tinggi bakal membebani kinerja perusahaan yang tengah berkembang di tengah COVID-19.

Sebagai gambaran, berbagai kebijakan sebelumnya seperti stimulus fiskal, vaksinasi dan sikap akomodatif Federal Reserve telah mendorong pemulihan ekonomi dan mengantarkan Wall Street ke rekor tertinggi tahun ini.

 

Leave a Comment