PADA penutupan perdagangan akhir pekan lalu, kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street anjlok. Kenaikan harga konsumen Mei yang lebih tinggi dari perkiraan membuat penurunan tersebut.
Melonjaknya data konsumen bulan lalu imbas dari inflasi di AS yang tinggi usai The Fed naikkan suku bunga. Membuat investor ketar-ketir.
Dikutip dari Reuters, Senin (13/6), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 880 poin atau 2,73 persen menjadi 31.392,79, S&P 500 (.SPX) kehilangan 116,96 poin atau 2,91 persen menjadi 3.900,86 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 414,20 poin atau 3,52 persen menjadi 11.340,02.
Indeks utama mencatat persentase penurunan mingguan terbesar sejak 21 Januari lalu dengan Dow turun 4,58 persen, S&P 500 turun 5,06 persen dan Nasdaq turun 5,60 persen untuk minggu ini.
Di sisi lain, S&P 500 saat ini sedang turun 18,2 persen untuk tahun ini sejauh ini. Sementara, pada hari Jumat, indeks pertumbuhan S&P 500 (.IGX) terpukul 3,7 persen dari pada indeks nilai (.IVX) turun 2,2 persen.
Selain itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) meningkat 1,0 persen bulan lalu setelah naik 0,3 persen pada bulan April. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI bulanan sebesar naik 0,7 persen.
Dari tahun ke tahun, CPI melonjak sampai dengan 8,6 persen. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 1981 yang diikuti lonjakan sekitar 8,3 persen di bulan Mei.
Adapun, saham yang telah bergejolak pada tahun ini dan sebagian besar penjualan berkaitan dengan kekhawatiran atas inflasi, kenaikan suku bunga dan kemungkinan resesi.
Chief Investment Officer for Private Wealth Glenmede, Jason Pride mengatakan laporan tersebut harus meniadakan ketidaktahuan bahwa ‘jeda’ kenaikan suku bunga diprediksikan tepat pada akhir musim panas.
“The Fed jelas masih berada di belakang delapan bola untuk mengendalikan inflasi,” ujar Pride di Philadelphia.
Laporan inflasi diterbitkan menjelang kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua yang diantisipasi dari Fed sejak Rabu. Setengah poin persentase diperhitungkan untuk bulan Juli dengan peluang kuat untuk pergerakan serupa di bulan September.
Lalu, satu kekhawatiran adalah bahwa dorongan agresif yang lebih tinggi pada suku bunga oleh Fed dapat mengirim ekonomi ke dalam resesi.
Volume di bursa AS adalah 12,62 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 11,88 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.