Wall Street kembali merah pada penutupan perdagangan Selasa (25/2). Indeks Dow Jones dan S&P 500 jatuh lebih dari 3 persen akibat kekhawatiran virus corona secara global.
Dilansir Reuters, Rabu (26/2), Dow Jones Industrial Average turun 879,44 poin atau 3,15 persen pada 27.081,36 dan S&P 500 kehilangan 97,68 poin, atau 3,03 persen menjadi berakhir pada 3.128,21. Sementara, Nasdaq Composite turun 255,67 poin atau 2,77 persen menjadi 8,965,61.
Indeks S&P 500 kehilangan kapitalisasi pasar USD 2,138 triliun selama empat sesi terakhir, menurut analis S&P Dow Jones Indices Howard Silverblatt.
Kekhawatiran meningkat setelah virus corona menyebar ke Spanyol dan puluhan negara lainnya, dari Korea Selatan hingga Italia. Sementara jumlah kematian akibat virus corona di Iran naik menjadi 16 orang, tertinggi di luar China.
Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan warga harus bersiap untuk kemungkinan penyebaran virus tersebut.
“Pasar menyadari bahwa meskipun laju infeksi tampak seperti melambat, itu masih menyebar secara global,” kata Shawn Cruz, manager of trader strategy TD Ameritrade.
Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, naik di atas 30 untuk pertama kalinya sejak Desember 2018 dan ditutup pada 27,85.
Marriott International (MAR.O) tercatat mengalami penurunan hingga 8 persen. Tak hanya itu, saham jasa perjalanan lainnya seperti Tripadvisor (TRIP.O) turun 4,7 persen, dan Norwegian Cruise Line Holdings (NCLH.K), turun 7,7 persen.
Saham Mastercard Inc (MA.N) turun 6,7 persen, juga sebagai penurunan terbesar di S&P.
Sementara itu, HP Inc (HPQ.N) sebagai pendorong terbesar S&P, naik 5,7 persen. Kenaikan terjadi usai perusahaan berencana mengambil alih saham pembuat printer AS, Xerox Holdings Corp, senilai USD 35 miliar.