Usai Libur Thanksgiving di AS, Wall Street Ditutup Bervariasi 

Pada perdagangan Jumat (24/11/2023), Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup beragam. Hal itu disebabkan oleh sikap investor yang masih mengamati dimulainya musim belanja.

Mengutip Reuters, indeks saham Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 117,12 poin menjadi 35.390,15, S&P 500 (.SPX) naik 2,72 poin menjadi 4.559,34 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 15,00 poin menjadi 14.250,86.

“Kami memiliki data makroekonomi yang beragam pasca-Thanksgiving yang hanya berlangsung setengah hari, jadi pesertanya tidak banyak,” kata Kepala Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

“Tetapi kami melihat pasar berada di jalur yang tepat untuk reli akhir tahun,” tambah Cardillo.

Adapun, pedagang di seluruh dunia berupaya menarik jutaan pembeli. Dengan menawarkan diskon besar pada “Black Friday” sehari setelah libur Thanksgiving di AS.

“Konsumen saat ini sangat berhemat dan meskipun mereka ingin berbelanja, mereka mencari penawaran yang murah. Biaya uang yang lebih tinggi merugikan kantong konsumen,” ungkap Cardillo.

Survei yang dilakukan oleh NRF menunjukkan bahwa pembeli AS berencana menghabiskan rata-rata USD 875 untuk pembelian saat liburan tahun ini. Angka itu meningkat 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

DIPREDIKSI MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Senin (27/11). Selama sepekan lalu, IHSG menguat 2,47 persen dari level 6.977,668 dibandingkan level 6.809,263 pada pekan sebelumnya.

Tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000-7.050. Data inflasi dan PMI Manufacturing akan menjadi penentu penutup data ekonomi tahun 2023 memasuki awal bulan Desember.

“Pekan ini juga merupakan pekan di mana masa kampanye akan dimulai pada tanggal 28 November 2023-10 Februari 2024. Hal ini dirasa akan memberikan dampak positif bagi pasar keuangan, karena akan mendorong konsumsi dan daya beli mengalami peningkatan,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (27/11).

Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksi inflasi dari sebelumnya 2,56 persen yoy menjadi 2,65-2,70 persen. Begitupun dengan inflasi inti yang mengalami kenaikan dari sebelumnya 1,91 persen menjadi 1,93 persen-1,95 persen. Sejauh ini, data inflasi yang masih berada di bawah 3 persen, masih memberikan sentimen positif meskipun mengalami kenaikan.

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan sederet saham yaitu SMRA, BBHI, dan ARTO. Sementara itu, Retail Equity Research KB Valbury Sekuritas, Andrian Alamsyah, mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG terlihat telah mencapai resistance-nya saat ini pada level 7.020-7.040 pada pekan ini.

“Jika IHSG belum mampu bertahan di atas level tersebut maka ada peluang IHSG mengalami koreksi menuju support areanya pada level 6.850-6.900,” kata Andrian.

Andrian melanjutkan, apabila IHSG kembali menguat maka berpotensi mencapai level 7.100. Pada pekan depan, akan ada rilis data inflasi Indonesia dengan konsensus memprediksi inflasi akan berada di angka 2,71 persen yoy sedikit lebih tinggi dibanding sebelumnya yang sebesar 2,56 persen yoy.

“Selain itu, di minggu depan akan terdapat rilis data PMI Manufaktur dari beberapa negara seperti China (versi NBS & Caixin), Amerika Serikat dan juga Indonesia,” lanjutnya.

 

Leave a Comment