Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, kembali menegaskan bahwa untuk saat ini, Amerika Serikat tidak berniat untuk mengintervensi pasar mata uang. Dalam wawancaanya dengan Bloomberg, Kamis (29/Agustus) dini hari tadi, Mnuchin mengakui bahwa situasi memang bisa berubah suatu saat.
Namun, dirinya yakin bahwa langkah untuk tidak intervensi di tengah kondisi yield obligasi US Treasury yang sedang inversi sekarang, serta kebijakan moneter The Fed saat ini, masih menjadi keputusan yang tepat.
Bloomberg mengutip ucapan Menkeu Mnuchin dengan menuliskan,”Departemen Keuangan tidak memiliki niat untuk intervensi saat ini. Situasi memang bisa berubah di masa depan, tetapi untuk sekarang kami belum mempertimbangan sebuah intervensi.”
Pernyataan Mnuchin tersebut muncul seiring dengan keluhan Presiden AS Donald Trump berulang-ulang soal Dolar AS yang terlalu kuat terhadap mata uang-mata uang partner perdagangan AS seperti Eropa dan China. Baginya, hal itu kurang menguntungkan bagi ekspor AS.
Trump juga kerap meminta The Fed untuk memotong suku bunga secara drastis untuk meredam penguatan Dolar AS belakang ini. Namun, The Fed tak terpengaruh oleh desakan Trump, dan hanya memotong suku bunga dalam level yang sesuai dengan rapat mereka.
Keputusan The Fed itu sering membuat Trump marah dan kini Trump memusuhi bank sentral negaranya sendiri. Kemarin malam, Trump kembali memojokkan The Fed dengan mengatakan bahwa bank sentral tersebut tak memiliki mental untuk berkompetisi dengan negara-negara lain.
Pada Juli lalu, Mnuchin dengan resmi melabeli China sebagai manipulator mata uang, khususnya setelah China membiarkan Yuan melemah hingga di atas 7 per Dolar As. Sedangkan pada bulan Juli, Mncuhin pernah mengatakan pada Reuters bahwa Kemenku AS tidak akan membuat perubahan terhadap kebijakannya soal penggunaan $93.8 billion Exchange Stabilization Fund untuk menstabilkan Dolar AS seperti yang diusulkan Trump.