Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Selasa (30/7). Hal ini karena adanya peringatan dari Presiden Donald Trump ke China di saat negosiasi perdagangan sedang berlangsung.
Akibat hal tersebut, saham teknologi anjlok sepanjang reli perdagangan. Selain itu, investor juga menunggu keputusan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan pada pertemuan hari ini.
Dilansir Reuters, Rabu (31/7), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 23,33 poin, atau 0,09 persen menjadi 27.198,02, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 7,79 poin atau 0,26 persen menjadi 3.013,18, dan Nasdaq Composite (IXIC) jatuh 19,72 poin, atau 0,24 persen menjadi 8.273,61.
Tiga indeks saham utama AS menutup sesi di zona merah, tertekan oleh saham teknologi dan saham konsumen.
Ketika pembicaraan perdagangan antara kedua ekonomi terbesar dunia itu berlanjut, Trump memperingatkan China agar tidak menunggu masa jabatan pertamanya untuk menyelesaikan kesepakatan.
Bahkan seperti dilansir Washington Post, Trump mengatakan kesepakatan perdagangan baru dengan China mungkin tidak akan ada hingga pemilihan umum AS 2020. Ketidakpastian lebih dari satu tahun ini dinilai akan memberikan tekanan pada kedua negara tersebut maupun ekonomi global secara umum.
“Saham teknologi lebih lemah hari ini, karena Trump mengambil kesempatan lain di China untuk perdagangan. Perusahaan teknologi multinasional besar sangat sensitif terhadap masalah perdagangan dan tarif dengan China,” kata Joseph Sroka, kepala investasi di NovaPoint di Atlanta.
Sementara itu, pelaku pasar menanti pernyataan The Fed untuk membaca sinyal tentang bagaimana kebijakan bank sentral sampai akhir tahun. Banyak analis mengatakan, pemotongan suku bunga 25 basis poin sangat dinanti pelaku pasar.
“Pesan yang dikirim ke pasar adalah The Fed mendukung ekspansi ekonomi. Mereka sadar masalah perdagangan dan tarif menyebabkan beberapa perlambatan, dan pemotongan kecil akan memperkuat bahwa suku bunga cenderung turun dalam jangka menengah, yang pasar lihat sebagai sinyal positif,” kata Sroka.
Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan konsumsi rumah tangga dan indeks harga konsumen di AS naik moderat pada Juni 2019, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan mendukung pelonggaran moneter.
Lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah merilis pendapatan kuartal II 2019, sebanyak 75,9 persen telah melampaui ekspektasi analis.
Saham Apple naik lebih dari 3 persen dalam perdagangan setelah produsen iPhone ini membukukan hasil kuartalan yang mengalahkan ekspektasi analis.
Saham Capital One Financial Corp (COF.N) turun 5,9 persen setelah penerbit kartu kredit itu mengatakan informasi tentang 106 juta nasabahnya telah di-hack.
Volume pada perdagangan di Wall Street mencapai 6,47 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,07 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.