Tren Kripto 2023: 5 Berita Seputar Kripto yang Perlu Kamu Tahu

Tren kripto 2023 masih jatuh bangun seperti tahun lalu. Mayoritas kripto belum mampu bangkit dari keterpurukan. Namun, sejumlah berita seputar kripto menandakan adopsi yang semakin meluas dalam aktivitas ekonomi mainstream.

Risiko Staking Crypto dan Cara Mengatasinya

Sementara trader kripto patah hati menyaksikan pergerakan harga berbagai cryptocurrency yang mengecewakan, para pemerhati berfokus pada kabar-kabar perkembangan terbaru ini. Mulai dari soal regulasi, perang kripto, sampai energi terbarukan.

  • Regulasi Kripto

Uni Eropa baru-baru ini meluncurkan peraturan komprehensif mengenai aset kripto berjudul “Markets in Crypto-Assets (MiCA). European Securities and Markets Authority (ESMA) akan menerapkan perundang-undangan baru itu secara bertahap selama 18 bulan mulai Juli mendatang, dengan ekspektasi semua peraturan efektif per Desember 2024.

Ini merupakan kemajuan yang luar biasa. Banyak perusahaan kripto mulai mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan regulasi baru tersebut, khususnya mengingat pendekatan regulasi Amerika Serikat yang destruktif bagi bursa kripto setempat.

  • Web 3.0

Web 3.0 adalah konsep generasi baru website di mana para pengguna akan terhubung melalui jaringan terdesentralisasi dan dapat mengakses data mereka sendiri. Berbeda dengan Web 2.0 yang berbasis uang fiat, Web 3.0 mengandalkan cryptocurrency dengan model decentralized finance (DeFi). Web 3.0 kini menjadi opsi alternatif bagi mereka yang ingin memiliki website tanpa bergantung pada server mahal dari korporasi besar.

  • Perang Kripto

Aset kripto menjadi amunisi baru dalam perang Rusia-Ukraina. Ukraina memperoleh donasi kripto senilai jutaan dolar untuk melawan Rusia. Di sisi lain, Rusia bertransaksi menggunakan kripto untuk mengatasi sanksi dan blokade yang diberlakukan oleh kubu NATO dan kawan-kawannya. Situasi ini mulai menarik perhatian banyak pihak, sehingga para pemerhati mengingatkan urgensi suatu regulasi baru untuk mengendalikan penggunaan kripto dalam peperangan.

  • Non-fungible Token (NFT)

Viralitas NFT mulai surut di media sosial, tetapi popularitasnya meningkat di kalangan kolektor dan seniman. Makin banyak perusahaan mengeksplorasi penggunaan NFT untuk kepemilikan barang digital, seperti in-game item dan real estate di metaverse. Fotografer ternama juga melelang hasil karya mereka dengan menambahkan fitur NFT untuk autentikasi dan meningkatkan nilainya.

  • Teknologi Ramah Lingkungan

Para pakar telah lama mengkritisi dampak negatif kripto terhadap lingkungan. Penambangan Bitcoin di Amerika Serikat saja diperkirakan menimbulkan emisi karbon senilai 40 miliar pound. Namun, aset-aset kripto baru mulai mengadopsi pendekatan yang lebih ramah lingkungan.

Ripple berikrar emisi karbon nol per 2030. Solana menggalang kerjasama dengan perusahaan energi terbarukan untuk menyediakan daya bagi jaringannya. Sementara itu, perusahaan pembayaran Square mendirikan Bitcoin Clean Energy Investment Initiative.

Kelima berita seputar kripto ini menunjukkan bahwa aset digital semakin mainstream. Harga aset kripto memang masih lesu, tetapi adopsi kripto yang meluas dapat mendorong peningkatan harga dalam jangka panjang.

Tagged With :

Leave a Comment