Forex dan emas (gold) sama-sama populer di kalangan trader jangka pendek. Broker penyedia fasilitas trading-nya juga sama. Tapi, manakah yang lebih baik dan lebih mudah cuan antara trading forex dan trading emas?
Trading forex dan trading emas memiliki banyak persamaan. Kita bisa trading forex dan emas selama 24 jam sejak Senin sampai Jumat, bisa trading secara online, dan tidak perlu pertukaran barang secara fisik. Namun, keduanya juga memiliki lima (5) perbedaan utama.
- Skala Pasar
Pasar forex memiliki skala lebih besar daripada pasar emas secara internasional. Volume trading forex harian rata-rata mencapai USD7,5 triliun, mencakup transaksi yang dilakukan oleh broker, investor ritel, hedge funds, bank sentral, serta pemerintah berbagai negara.
Volume trading emas secara global mencapai rata-rata USD163 miliar per hari pada tahun 2023, terdiri atas kontrak derivatif dan OTC sebanyak sekitar USD99 miliar dan kontrak berjangka sekitar USD62 miliar.
- Likuiditas Aset
Setiap pasangan mata uang dalam pasar forex memiliki likuiditas berbeda-beda. Ada pasangan mata uang yang sangat likuid seperti EUR/USD dan USD/JPY. Namun, ada pula pasangan mata uang yang kurang likuid seperti USD/IDR atau USD/TRY. Likuiditas emas kurang lebih setara dengan pasangan mata uang yang memiliki likuiditas menengah.
- Volatilitas Harga
Harga emas biasanya lebih volatile daripada kurs mata uang. Bagi trader, gejolak yang tajam ini merupakan peluang profit yang melimpah sekaligus risiko loss yang lebih besar pula.
- Spread
Spread adalah selisih antara kurs jual dan kurs beli yang berlaku pada trading forex maupun trading emas. Spread merupakan bagian dari biaya trading, karena semakin besar spread maka akan semakin sukar pula untuk memperoleh cuan.
Spread emas biasanya lebih besar daripada pasangan mata uang populer (likuid) seperti EUR/USD dan USD/JPY. Namun, spread emas juga relatif lebih rendah dibandingkan pasangan mata uang yang tidak likuid.
- Faktor Penggerak Harga
Pergerakan pasar forex biasanya terpicu oleh rilis data ekonomi utama seperti inflasi dan suku bunga, serta berita-berita penting non-ekonomi seperti perang dan pemilu. Harga emas juga dapat terpengaruh oleh data dan berita tersebut, tetapi penggerak utamanya adalah permintaan dan penawaran emas itu sendiri.
Emas merupakan logam mulia yang banyak dicari sebagai perhiasan, pelindung kekayaan, maupun bahan komponen elektronika. Ketika terjadi krisis ekonomi, orang-orang akan cenderung mencari emas yang lebih dipercaya menjaga nilai kekayaan daripada uang kertas belaka. Sebaliknya, orang-orang cenderung berinvestasi dalam aset non-emas ketika pertumbuhan ekonomi dunia cukup sehat.
Kesimpulan
Trading forex dan trading emas sama-sama memiliki potensi cuan yang besar. Namun, tak semua orang akan cocok dengan karakteristik pasarnya.
Para trader pemula sebaiknya memulai dengan trading forex pada pasangan mata uang yang populer, seperti EUR/USD dan USD/JPY. Spread lebih kecil, tidak banyak kejutan, dan lebih mudah dianalisis. Meskipun potensi profitnya tak sebesar trading emas, tetapi risiko kerugiannya juga lebih kecil.
Kalau sudah mahir dalam trading forex populer, barulah mencoba trading emas melalui akun demo atau simulasi trading. Trader yang mahir menerapkan strategi mengikuti tren (trend-following) biasanya dapat lebih mudah menganalisis harga emas.
Tagged With : emas • investasi online • trading forex