Bagi seorang pelaku bisnis atau orang yang mempunyai kegiatan menawarkan produk dan jasa pasti ingin mendapatkan keuntungan yang melimpah. Akan tetapi bagaimana untuk orang awam yang ingin terjun ke dunia bisnis, bagaimana cara menghitung keuntungan bisnis bagi mereka.
Keuntungan dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan yang dikurangi dengan banyaknya pengeluaran yakni jumlah uang yang didapat dari sebuah usaha selama perhitungan dalam waktu tertentu. Pada umumnya, sekamin banyak keuntungan dari sebuah bisnis maka semakin baik.
Cara Menghitung Keuntungan Bisnis
Bagi para pelaku usaha mampu mendapat keuntungan yang dapat diinvestasikan kembali dalam usaha atau disimpan perlu adanya cara untuk menentukkan hal tersebut. Hal ini tentu memerlukan keakuratan agar juga dapat mempertimbangkan kesehatan secara finansial sebuah usaha.
Ketika seorang pengusaha dapat menentukan keuntungkan, mereka juga dapat membantu menentukan harga jual barang dan jasa, kemudian juga menentukan gaji karyawan dan lain sebagainya. Beberapa penjelasan berikut mungkin dapat dijadikan sebagai acuan Anda dalam menghitung jumlah keuntungan.
- Tentukan Total Pendapatan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika akan menghitung keuntungan adalah menjumlah total uang yang akan digunakan untuk melakukan usaha dalam waktu tertentu, misal per dua bulan atau tahunan. Kemudian tambahkan hasil dari penjualan selama periode waktu tersebut.
Penjumlahan itu berasal dari beberapa sumber termasuk produk atau jasa yang terjual, dalam hal lembaga pemerintahan termasuk pajak, biaya, penjualan hak atas sumber daya dan lain sebagainya. Anda harus mengurangi jumlah tunai yang dikembalikan pada pelanggan, bila ada retur barang.
Proses perhitungan keuntungan akan mudah dimengerti jika seperti misalnya Anda memiliki sebuah usaha kecil yang baru dirintis, pada bulan terakhir dirintis Anda dapat menjual sebanyak Rp200 ribu dari produk Anda kepada pedagang eceran.
Selain itu, Anda juga menjual hak pada salah satu kekayaan properti dengan harga Rp70 juta dan menerima Rp30 juta dari pedagang buku tadi. Jika keduanya merupakan sumber pendapatan Anda, maka dapat dengan mudah ditemukan bahwa jumlah pemasukan yang didapat adalah Rp200 ribu +Rp70 juta + Rp30 juta = Rp300 juta.
- Jumlah Biaya Selama Masa Perhitungan
Terdapat bermacam-macam biaya yang harus dikeluarkan ketika seseorang memutuskan untuk menjalankan sebuah bisnis, hal ini tergantung dari jenis operasi yang digunakan pengusaha tersebut. Jumlah biaya usaha menjadi tolok ukur biaya yang dipakai selama menjalankan usaha yang sedang dirilis.
Misalnya, Anda mengeluarkan biaya sebanyak Rp130 juta selama satu bulan kemudian Anda mendapat keuntungan Rp300 juta, sebagian jumlah sebanyak Rp130 juta ini merupakan jumlah pendapatan yang Anda dapatkan dalam kurun waktu satu bulan menjalankan usaha.
- Jumlah Pengeluaran Dikurangi Jumlah Pendapatan
Jika Anda dapat menemukan nilai yang akurat mengenai jumlah pendapatan dan pengeluaran dalam menjalankan usaha, maka Anda dapat dengan mudah menghitung keuntungan yang didapat. Cara mudahnya adalah dengan mengurangi jumlah biaya pengeluaran dengan pendapatan dari hasil penjualan produk atau jasa.
Perlu diketahui bahwa nilai keuntungan yang didapat dari usaha merupakan jumlah uang yang didapat dalam periode waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Pengeluaran biaya yang dimaksud merupakan kewenangan pemilik usaha, mereka dapat menggunakannya untuk investasi atau ditabung.
Misalnya, seandainya nominal pengeluaran dan pendapatan telah diketahui secara pasti maka dapat dilakukan cara perhitungan berikut, kurangi pengeluaran dari pendapatan. Rp300 juta – Rp130 juta = Rp170 juta, hasil dari perhitungan tersebut adalah jumlah keuntungan yang didapat.
- Nilai Negatif Keuntungan Adalah Kerugian Bersih
Kerugian bersih merupakan sebutan lain dari sebuah usaha yang mengalami keuntungan negatif, jika Anda mengalami hal ini maka sebaiknya Anda mulai fokus dengan target. Hal ini menunjukkan usaha Anda menghabiskan lebih banyak uang daripada menghasilkan keuntungan, hal ini harus dan wajib untuk dihindari.
Kerugian bersih tak selalu berarti usaha dalam posisi kesusahan, suatu usaha memang tak lepas dari keadaan merugi atau kerugian ketika mengeluarkan biaya satu kali pada awal dan akhirnya menghasilkan keuntungan. Contohnya, perusahaan Amazon, kehilangan banyak uang selama 9 tahun setelah itu berubah menjadi keuntungan.
- Teliti Laporan
Perhitungan yang aktual harus menggunakan angka yang tepat, hal ini digunakan untuk menemukan keuntungan dengan sangat mudah. Salah satu faktor sulitnya menghitung keuntungan dalam periode waktu tertentu adalah menemukan data pendapatan dan pengeluaran yang akurat.
Hal ini harus dilakukan karena Anda juga memerlukan laporan laba dan rugi, laporan ini berisi sumber pendapatan dan pengeluaran secara detail. Dengan menggunakan semua data tersebut, Anda semakin mudah ketika akan melakukan perhitungan total keuntungan usaha dengan sangat akurat tanpa selisih.
- Merinci Pendapatan dan Pengeluaran
Keuntungan perusahaan biasanya dinyatakan sebagai hasil dari pendapatan yang dikurangi dengan pengeluaran, kemudian dihitung dari berbagai sumber seperti pendapatan dan pengluaran itu sendiri. Ketika Anda menghitung usaha dari awal, Anda memasukan beberapa nilai sumber pendapatan dan pengeluaran bukan masing-masing sumber.
Pada bagian inilah Anda dapat merinci pendapatan serta pengeluaran usaha untuk mendapatkan total nilai keuntungan, diawali dengan perhitungan penjualan, caranya jumlah pendapatan dari usaha dikurangangi pengembelaian, potongan harga dan penerimaan barang yang hilang atau rusak.
Misalnya, Anda memiliki perusahaan dengan menghasilkan pendapatan sebanyak Rp3.5 miliar, kemudian Anda harus membayar biaya pengembalian sebesar Rp100 juta ditambah dengan biaya pengembalian potongan sebanyak Rp20 juta, cara perhitungannya adalah Rp3.5 milar – Rp100 juta – Rp20 juta =Rp3.38 miliar.
- Biaya Produk Jual untuk Keuntungan
Uang yang dikeluarkan untuk usaha harus dapat menghasilkan uang kembali, kemudian produk yang Anda jual juga terbuat dari bahan baku tentunya mengeluarkan biaya. Biaya ini disebut biaya produk terjual, termasuk diantaranya adalah bahan baku, biaya pekerja yang berhubungan langsung dengan produk jual selain distribusi, pengiriman dan upah penjual.
Misalnya, usaha Anda mengharuskan untuk membeli bahan dan membayar pekerja, dua komponen ini memaksa Anda mengeluarkan dana sebanyak Rp300 juta, kemudian membeli bahan lain sebesar Rp350 juta, biaya ini dipakai selama 3 bulan, perhitungannya total keuntugan usaha Anda diatas, Rp3.38 miliar -Rp300 juta – Rp350 juta = Rp2.73 miliar.
Perlu diketahui usaha yang tidak menjual produk fisik ketika menggunakan perhitungan nilai serupa yang disebut dengan beban pokok pendapatan. Beban pokok ini termasuk pengeluaran dalam penjualan seperti biaya pekerja dan komisi penjualan, namun tidak termasuk gaji karyawan dan lain sebagainya.
Beberapa tips diatas merupakan beberapa cara menghitung keuntungan bisnis yang Anda tekuni, pastikan Anda sangat teliti dalam mencatat biaya pengeluaran dan hasil penjualan secara detail. Dengan langkah demikian, Anda dipastikan tidak akan mengalami kesulitan dalam menghitung jumlah untung yang didapat.
Selain itu, pencatatan biaya pengeluaran dan hasil penjualan secara detail akan berdampak pada keberlangsungan usaha yang menjadi sumber rejeki Anda dalam menafkahi keluarga dan juga membeli pekerjaan bagi masyarakat di sekitar Anda.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : bisnis • Keuntungan Bisnis • Tips Menghitung Keuntungan Bisnis