Ada istilah mengatakan bahwa semakin tinggi gaji yang kita dapatkan akan berbanding lurus dengan kebutuhan sehari-hari. It’s big no deal! Baik gaji maupun gaji kecil, sebenarnya cukup-cukup saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari asalkan dikelola dengan benar.
Salah satu tips mengelola keuangan keluarga adalah dengan merencanakan dan melakukan evaluasi pengeluaran bulanan.
Kedengarannya memang mudah, tetapi saat melakukannya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak dana yang harus kita sisihkan, seperti dana darurat, dana pendidikan anak, dana kesehatan, dana membayar cicilan, hingga tabungan dan investasi masa depan.
Cukup masuk akal bila kita yang sudah berumah tangga dan berkeluarga puluhan tahun masih terus mencari solusi dan resep terbaik dalam mengelola keuangan keluarga. Berikut ini tips mengelola keuangan keluarga yang realistis dan cocok untuk diterapkan di rumah.
1. Rencanakan pengeluaran bulanan dan evaluasi
Bikin daftar tertulis kebutuhkan keluarga selama sebulan. Ingat harus ditulis. Kebanyakan dari kita hanya mengingat daftar kebutuhan atau pengeluaran rutin tiap bulan tetapi jarang ada yang menulisnya ke dalam daftar kebutuhan atau pengeluaran bulanan.
Dengan menulisnya, kita jadi bisa memahami dan mempertimbangkan setiap nominal uang yang keluar. Kita bisa mempertimbangkan lebih dari lima kali untuk setiap nominal uang yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar sesuatu.
Beda halnya bila hanya kita ingat-ingat, gak jarang bahkan kurang dari lima kali pertimbangkan kita langsung membeli barang tersebut.
Kategorikan setiap kebutuhan ke dalam 2 kategori yakni kebutuhan primer seperti membayar cicilan rumah, cicilan kendaraan, air, telepon, dan listrik. Atau kebutuhan tersier seperti pengeluaran untuk berbelanja baju, makan di luar dan liburan.
Tips saat membelanjakan uang adalah dengan membeli barang yang masih layak untuk digunakan kembali. Apapun itu, baik kendaraan hingga furniture. Kita bisa mendatangi pasar loak atau toko yang menjual barang bekas namun masih layak untuk digunakan kembali.
Yang perlu kita perhatikan adalah lebih cermat saat memilih barang bekas sebelum dibawa pulang. Meskipun begitu, setidaknya kita tidak terlalu mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli bangku dan meja tamu.
Memang diperlukan untuk membeli AC, sebaiknya lebih cermat dan bijak. Disarankan untuk memilih AC atau pengatur suhu ruangan yang otomatis. AC jenis ini otomatis akan mati saat pemilik rumah menjauh dan pergi dari ruangan.
Harga belinya memang cukup mahal dibandingkan AC pada umumnya. Akan tetapi, dari segi energi tentu lebih hemat dan awet.
Baik pengeluaran yang sudah masuk ke dalam daftar maupun pengeluaran tiba-tiba yang mengharuskan kita mengeluarkan sejumlah uang, catat semua pengeluaran keluarga sekecil apapun.
Terakhir lakukan evaluasi bersama pasangan agar terjalin transparansi keuangan keluarga. Apakah kita sudah mengeluarkan uang selama satu bulan sesuai pos-posnya. Apakah ada jenis pengeluaran yang membutuhkan biaya lebih dari yang sebelumnya. Misalnya biasanya hidup berdua hanya memerlukan biaya listrik 50 ribu saat sudah hadir si kecil jadi meningkat.
Apakah ada pengeluaran lain di luar daftar pengeluaran yang sudah dibuat. Seberapa banyak kita harus mengeluarkan uang untuk pengeluaran yang tidak terdaftar tersebut. Apakah pengeluaran tersebut memang penting untuk kita keluarkan. Penting melakukan evaluasi untuk merencanakan keuangan keluarga di bulan selanjutnya.
2. Terapkan hidup hemat selama beraktivitas di luar rumah
Ada banyak contoh yang bisa dilakukan untuk menerapkan hidup hemat saat beraktivitas di luar rumah. Salah satunya adalah mengurangi menggunakan kendaraan yang kita miliki. Jika jarak kantor dan rumah dekat, kita bisa menyiasatinya dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda menuju kantor.
Selain itu, ubah kebiasaan mudah memesan makanan melalui aplikasi atau membeli makan di luar rumah dengan rutin memasak dan memakan makanan di rumah. Wajar bila kita bosan setiap hari makan di rumah. Kadang kita memerlukan suasana yang berbeda untuk menyegarkan diri dari sibuknya rutinitas.
Kita bisa menerapkan satu hari khusus untuk “libur dari rumah”. Maksudnya adalah satu hari misalnya di hari libur atau akhir pekan kita tidak memasak dan makan di luar atau memesan makanan melalui aplikasi. Namun perlu diingat, hanya sesekali jangan terlalu sering.
Saat mendisiplinkan diri dari aktivitas-aktivitas yang memerlukan kita untuk mengeluarkan sejumlah uang dan mengubahnya menjadi hidup hemat. Akan ada beberapa selisih uang, kita bisa segera memindahkan selisih uang tersebut ke dalam rekening khusus tabungan. Harus segera dan jangan ditunda-tunda atau ditumpuk selama sebulan.
Yang udah-udah, bila ditunda-tunda dengan berdalih dikumpulkan selama satu bulan, bukannya masuk ke rekening tabungan, uang-uang tak bertuan itu malah kita pakai lagi untuk jajan.
3. Boleh gunakan kartu kredit dan paylater asalkan bijak!
Sebenarnya, menggunakan kartu kredit dan paylater tidak disarankan untuk kita yang sulit mengontrolnya. Banyak peneliti juga mengungkapkan kartu kredit merupakan salah satu media kita untuk bersikap boros dan menghambur-hamburkan uang.
Akan tetapi, untuk beberapa kasus penggunaan kartu kredit cukup menguntungkan. Untuk kita yang bisa mengontrol diri saat menggunakan kartu kredit, tips ini akan menguntungkan untuk daftar pengeluaran bulanan kita.
Pasalnya, banyak promo barang elektronik yang akan kita dapatkan saat membelinya menggunakan kartu kredit. Hal ini tentu menguntungkan kita.
Begitu pula dengan paylater. Kecanggihan teknologi keuangan di masa kini menciptakan teknologi paylater di mana kita bisa mendapatkan pinjaman uang dari e-commerce atau market place seperti Shopee dan Tokopedia.
Sama halnya dengan penggunaan kartu kredit di atas, menggunakan paylater bisa membawa keuntungan untuk keuangan keluarga kita asalkan tidak digunakan untuk membeli produk-produk yang sekiranya belum dibutuhkan.
Ada banyak promo yang disediakan market place atau e-commerce kepada pelanggannya yang membeli barang dengan menggunakan fasilitas paylater. Barangnya pun tidak terkhususkan barang elektronik saja. Kita bisa membeli furnitur rumah, sepeda untuk anak, hingga kebutuhan makanan di market place menggunakan paylater.
Dengan segala kemudahan dan keuntungan tersebut, kita tetap harus ingat bahwa paylater sama saja dengan utang yang tetap harus dibayarkan di bulan selanjutnya.
4. Yuk, cari penghasilan tambahan
Apabila kita memiliki waktu luang yang cukup banyak, tidak ada salanya untuk mencari penghasilan tambahan. Kini, ada banyak cara untuk mencari penghasilan tambahan misalnya membuka toko online atau menjadi freelancer.
Uang yang dihasilkan dari penghasilan tambahan ini bisa kita alokasikan untuk investasi dan tabungan.
Itulah tips mengelola keuangan keluarga dengan penghasilan minim yang bisa diterapkan di rumah. Semoga berhasil!
Tagged With : keuangan keluarga • tips keuangan