Tips Mengatur Keuangan dengan Gaji Kecil dengan 8 Langkah Ini

Punya gaji besar setiap bulan pasti jadi impian nyaris semua orang. Tapi bagaimana kalau kita ternyata masih bergaji kecil? Berikut tips mengatur keuangan dengan gaji kecil

Memang sih, punya gaji yang pas-pasan tuh menantang banget! Mau beli produk yang diinginkan saja perlu menimbang cukup lama. Ya begitulah adanya. Kita dituntut pintar dan cekatan dalam mengatur keuangan kalau punya gaji pas-pasan. 

Tapi jangan salah, dengan cermat mengatur gaji yang terbilang pas-pasan, tidak menutup kemungkinan kita bisa punya tabungan yang lumayan. Gaji yang pas-pasan kalau dikelola dengan baik juga bisa loh mendatangkan income tambahan. 

Jadi jangan berkecil hati dulu kalau gaji yang kita dapat pas-pasan. Asal disiplin mengatur keuangan bulanan, seseorang dengan gaji yang tak terlampau besar pun tetap bisa memenuhi kebutuhan hingga keinginan yang dimiliki.

Kunci paling utama adalah disiplin. Kita, mau tak mau, harus disiplin dalam mengatur keuangan bulanan kita. Tak cuma perhitungan yang cermat, kita juga dituntut untuk mengesampingkan sifat boros. Ya, pelan-pelan belajar berhemat lah. 

Berikut ini adalah tips mengatur keuangan dengan gaji kecil alias pas-pasan:

  1. Prioritaskan untuk Membayar Hal-hal Wajib 
  2. Langsung Sisihkan untuk Ditabung 
  3. Hemat, Hemat, Hemat!
  4. Bedakan Rekening untuk Tabungan dan Belanja
  5. Mulailah Investasi
  6. Hindari Kartu Kredit
  7. Bawa Uang Tunai Secukupnya

Yuk kita bahas detail satu per satu!

tips mengatur keuangan dengan gaji kecil

1. Prioritaskan untuk Membayar Hal-hal Wajib 

Begitu kamu gajian tips mengatur keuangan dengan gaji kecil pertama, coba tanamkan prinsip di benakmu untuk segera membayar pos-pos kebutuhan yang wajib. Misalnya, bayar uang sewa rumah, sewa kos, cicilan rumah, bayar listrik, bayar sekolah anak, zakat, atau yang tak kalah penting bayar utang.

Jangan salah, utang lebih baik segera dilunasi agar tidak mengganggu pengaturan keuangan di masa depan. Semakin cepat lunas, semakin cepat pula kita bisa fokus menyusun perencanaan keuangan yang ideal. 

Yang perlu dipahami, pos-pos wajib di atas harus dibayarkan terlebih dulu sebelum kita mulai beranjak ke pos pengeluaran lain seperti belanja-belanja untuk keinginan, atau bahkan investasi. 

Nah sebelum beranjak ke pengeluaran lain dalam tips mengatur keuangan dengan gaji kecil, sebenarnya ada satu hal lagi yang alangkah baiknya kita lakukan. Apa itu? Menyiapkan dana darurat! Yap, dana darurat perlu disiapkan sebagai bantalan bila di masa depan kita mengalami hal sulit yang butuh pengeluaran ekstra. Misalnya, jatuh sakit, kena PHK, atau bayar sesuatu yang tidak tercukupi dengan uang tabungan. 

Dana darurat ini berbeda loh dengan tabungan. Dana darurat memang kita siapkan untuk diendapkan begitu saja tanpa boleh diganggu gugat apapun yang terjadi. Kecuali ada kondisi darurat yang memang memaksa kita memakainya. Kalau bisa dana darurat ini disimpan dalam bentuk likuid agar bisa sewaktu-waktu digunakan dengan mudah. 

Perhitungan dana darurat disesuaikan dengan pengeluaran kita. Idealnya, nilai dana darurat adalah 6 sampai 12 kali pengeluaran per bulan. Semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung, semakin besar nominalnya. 

Kita pakai contoh kasus Anto, seorang karyawan perusahaan dan masih single. Anto punya gaji bulanan Rp 7 juta. Dari angka itu, pengeluaran tetap Anto sebesar Rp 5 juta per bulan. Jadi jumlah dana darurat paling minimal yang perlu dimiliki Anto adalah enam kali pengeluaran per bulan, atau Rp 5 juta x 6 = Rp 30 juta. 

Jumlah tersebut memang angka ideal. Namun kita bisa menyesuaikan sendiri dengan kemampuan dan kondisi keuangan. Dalam kasus Anto, dana darurat sebesar Rp 30 juta bisa berfungsi sebagai bantalan apabila dirinya terkena PHK. Setidaknya Anto bisa ‘hidup’ dengan dana darurat miliknya selama enam bulan setelah di-PHK, sembari mencari pekerjaan lain. 

Itulah fungsi dana darurat dan alasan di balik pos ini masuk dalam belanja yang wajib. Jika jumlah dana darurat sudah terpenuhi, maka selanjutnya tak perlu lagi memasukkan dana darurat dalam pos belanja wajib ya!

2. Langsung Sisihkan untuk Ditabung 

Dalam hal tips mengatur keuangan dengan gaji kecil, kita masih banyak yang salah pemahaman soal menabung. Tak sedikit dari kita yang baru menabung jika ada sisa dari gaji. Jadi setelah belanja ini-itu di sana-sini, kalau ada sisanya, barulah uang sisa itu ditabung. Kalau tidak ada sisa bagaimana? Ya nggak jadi nabung.

Kalau prinsip tersebut terus-menerus dipakai, maka tidak akan terkumpul tabungan yang banyak. Yang ada malah gaji selalu habis entah ke mana.

Coba deh, polanya dibalik. Bukan menabung di akhir, tapi menambunglah di awal bulan setelah gajian. Jadi begitu dapat gaji, langsung saja sisihkan sejumlah uang untuk ditabung.

Lantas berapa porsi gaji yang harus ditabung. Perhitungan yang paling populer adalah versi Elizabeth Warren, pakar keuangan asal Amerika Serikat. Warren membagi gaji bulanan kita ke dalam tiga pos utama:

  • 50 persen untuk memenuhi kebutuhan pokok.
  • 30 persen untuk memenuhi keinginan, termasuk belanja, nongkrong, jalan-jalan, atau hal yang bersifat tersier lainnya. 
  • 20 persen untuk tujuan finasian, seperti mencicil dana darurat, investasi, hingga menabung.

Dari pembagian tersebut, maka porsi paling ideal untuk ditabung adalah 20 persen gaji bulanan. Tapi bila kita masih mencicil pos dana darurat, ya bisa saja porsi tabungan lebih kecil dari itu, atau boleh saja prioritaskan dana darurat.

3. Hemat, Hemat, Hemat!

Kalau tips mengatur keuangan dengan gaji kecil yang ketiga ini, mau tak mau memang harus dilakukan oleh kaum bergaji pas-pasan. Namanya juga dipaksa keadaan ya kan? 

Salah satu kunci bisa memenuhi segala kebutuhan dengan gaji pas-pasan adalah berhemat. Berhemat terhadap apa? Tentunya terhadap belanja produk yang bukan kebutuhan atau hanya sekadar keinginan saja. Intinya, pangkas belanja yang tak penting!

Contoh pos belanja yang bisa dipangkas adalah, kurangi beli jajanan untuk cemilan. Bila biasanya kita gemar beli cemilan seperti fast food, cobalah berhemat dan beralih ke makanan pokok yang lebih terjangkau. Atau, bila biasanya kita secara impulsif belanja aksesoris di platform online, maka kurangilah. 

4. Bedakan Rekening untuk Tabungan dan Belanja

Jurus ini cukup ampuh untuk menekan pengeluaran. Kadang kala, keinginan untuk berbelanja muncul karena kita merasa masih ada sisa gaji di rekening. Padahal kita lupa bahwa uang tersebut harus disisihkan untuk menabung atau investasi. Kalau sudah begitu, maka gaji bulanan akan selalu habis tak berbebas entah ke mana. 

Nah, mulailah pisahkan rekening untuk belanja dan rekening untuk menabung. Carilah rekening dari bank yang biaya adminnya kecil. Jadi setiap kali gajian, kamu bisa langsung transfer sebagian gaji ke rekening tabungan. Setelah itu, rekening tabungan itu jangan diapa-apain lagi deh. Kalau mau berbelanja kebutuhan pokok, kita bisa pakai uang di rekening pengeluaran. 

5. Mulailah Investasi sebagai Bagian Tips Mengatur Keuangan dengan Gaji Kecil

Gaji pas-pasan juga bisa loh berinvestasi. Sesuai dengan perhitungan sederhana yang sudah dibahas di atas, maka 20 persen dari gaji bisa disisihkan untuk pengaturan keuangan termasuk investasi. 

Bentuk investasi yang bisa dilakukan pun bermacam-macam. Jenis investasi bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan profil risiko kita masing-masing. Karena perlu diingat, beberapa bentuk investasi memiliki risiko kerugian yang cukup tinggi. Artinya, kita sebagai investor kudu cermat dalam berhitung dan harus siap juga untuk merugi. 

Nih beberapa contoh investasi yang bisa dilakukan saat meneraplan tips mengatur keuangan dengan gaji kecil:

Menabung

Menabung bisa dibilang investasi loh. Karena ada bunga tabungan yang dibayarkan pihak bank kepada nasabah. Menabung juga menjadi bentuk investasi termudah yang bisa kita lakukan. Bunga tabungan setiap bank bervariasi, tergantung dengan sisa saldo yang kita miliki. Tapi rentang bunga tabungan biasanya dari nol sampai 0,85 persen. 

Beli Emas

Bentuk investasi lain yang bisa dicoba adalah membeli emas. Eits, kita bicara emas batangan ya bukan emas perhiasan. Nilai emas batangan lebih stabil untuk dijual kembali daripada emas perhiasan. Nilai emas cenderung stabil menanjak.

Reksadana

Investasi reksadana cukup mudah dilakukan bagi pemula. Keuntungan yang didapat dari reksadana juga lumayan tinggi, bergantung pada jenis reksadana dan produk yang dibeli. Investasi reksadana juga bisa disesuaikan dengan profil risiko investor, dari yang paling rendah sampai yang paling berisiko.

Saham

Investasi jenis ini sedang banyak digandrungi saat ini, terlebih sejak harga saham sempat anjlok akibat pandemi Covid-19. Investasi saham berprinsip high risk high return. Kalau mau untung besar ya harus ambil risiko yang besar pula. 

Tak sedikit loh, harga sama perusahaan yang melantai di bursa masih di bawah Rp2.000 per lembar saham. Untuk beli saham, biasanya dilakukan dalam satuan lot alias 100 lembar saham. 

6. Kurangi Ketergantungan dengan Kartu Kredit

Tips mengatur keuangan dengan gaji kecil selanjutnya adalah penggunaan kartu kredit. Sebenarnya kartu kredit tidak sepenuhnya salah. Kalau kita pandai membuat prioritas belanja, maka kartu kredit justru punya banyak keunggulan. Namun sayangnya, tidak sedikit kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa kartu kredit membuat orang jadi boros. 

Ingat, menggunakan kartu kredit sama saja dengan berutang ke bank. Utang inilah yang harus dilunasi setiap bulannya. Namun karena pelunasannya di akhir, kadang membuat pengguna kartu kredit kalap dalam berbelanja. Kalau sudah begini, tagihan bisa bengkak dan membuat pemegang kartu kredit kesulitan membayarnya. 

7. Bawa Uang Tunai Secukupnya

Ini juga jurus untuk berhemat. Tanpa kita sadari, terkadang keinginan jajan muncul karena di dompet kita tersedia uang tunai dalam jumlah yang cukup banyak. 

Misalnya saat lagi jalan-jalan bersama teman di tempat wisata, tiba-tiba mampir ke toko oleh-oleh. Karena uang tunai kita cukup banyak, maka bisa saja kita dengan gampang membelanjakannya. Beda halnya kalau kebetulan dompet tidak tersedia banyak uang tunai, bisa irit. 

Tujuh tips mengatur keuangan dengan gaji kecil di atas bisa diterapkan untuk kita yang gajinya pas-pasan. Walau sebenarnya, secara umum seluruh cara di atas juga berlaku untuk yang bergaji besar. Toh kalau gajinya sudah besar, tak ada salahnya berhemat bukan? 

Di luar semua itu, yang terpenting bagi kaum bergaji pas-pasan adalah konsisten. Maksudnya, konsisten dalam mengatur pengeluaran bulanan. Konsisten dalam menabung, dan konsisten dalam menjalankan seluruh jurus di atas. Kalau sudah terbiasa menjalankannya, niscaya gaji pas-pasan pun tetap bisa memenuhi kebutuhannya tanpa ngos-ngosan.

Tagged With :

Leave a Comment