Mau Beli Rumah? Simak Dulu 11 Tips Membeli Properti Ini

Memiliki properti sendiri, baik rumah atau apartemen, menjadi impian banyak orang. Namun membeli properti memang bukan perkara mudah. Perlu banyak pertimbangan dan persiapan yang matang untuk sampai ke tahap yakin untuk membeli properti. 

Pertimbangan membeli properti akan semakin pelik kalau kita masi bingung menentukan prioritas, apakah harus menabung uang muka dulu, cari rumahnya, atau lebih baik memperbaiki kondisi keuangan? 

Nah, problema yang dihadapi setiap orang dalam mempersiapkan pembelian properti memang berbeda-beda. Bagi yang pemasukan perbulannya cukup besar barangkali membeli properti tidaklah semenantang kelompok yang gaji bulanannya pas-pasan. Perlu perhitungan yang matang bagi kaum bergaji pas-pasan untuk memutuskan membeli properti. Tapi bukan berarti tidak mungkin lho ya! 

tips membeli properti

Lantas apa saja tips yang bisa kamu ikuti sebelum membeli properti?

1. Pastikan Ada Dana

Sama halnya dengan perencanaan transaksi lainnya, membeli properti tentu butuh dana. Bedanya, persiapan dana untuk membeli properti lebih kompleks dari sekadar membeli kendaraan atau investasi emas misalnya. Dalam transaksi properti, ada biaya ekstra yang perlu dibayarkan bahkan angkanya bisa melambung tinggi. 

Kamu perlu tahu bahwa ada beberapa komponen biaya yang perlu disiapkan calon pembeli. Misalnya, uang tanda jadi yang biasanya ditentukan oleh pengembang perumahan. Atau bila transaksi dilakukan tanpa melalui pengembang, maka uang tanda jadi ini ditentukan oleh si penjual properti. Sederhananya, uang tanda jadi adalah bukti kepastian kamu untuk membeli sebuah properti, atau semacam tarif booking / pemesanan. 

Selain uang tanda jadi, ada pula uang muka alias DP. Komponen biaya ini perlu dibayarkan bila penjual dan pembeli sudah sepakat ada transaksi. Pembeli lantas harus melunasi uang muka kepada pengembang. Jika tanpa melalui pengembang, maka biasanya uang muka berkisar antara 20-50 persen dari harga pokok rumah. 

Komponen biaya selanjutnya adalah angsuran alias cicilan. Perhitungan cicilan ini sangat penting karena akan berpengaruh pada cashflow bulanan kamu. Idealnya, besaran cicilan tidak lebih dari 30 persen gaji bulanan. Tujuannya, agar keuangan kamu tidak oleng hanya gara-gara perlu bayar cicilan. 

Baca Juga:   Mitos Tentang Jual-Beli Rumah di Tengah Krisis Akibat Pandemi

2. Tentukan Lokasi yang Pas

Bila dirasa sudah memiliki kemampuan keuangan yang cukup, maka tidak ada salahnya kamu mulai melirik kanan-kiri untuk menentukan lokasi properti. Lokasi menjadi ketentuan nomor wahid bagi kami yang akan membeli properti atau rumah. 

Penentuan lokasi sangat bergantung pada perencanaan jangka panjang yang kamu miliki atau bersama pasangan. Karena bagaimanapun, properti yang akan kamu beli akan menjadi kediaman hingga waktu yang tidak bisa ditentukan. Ya kecuali pembelian properti tidak diniatkan untuk ditinggali, itu lain cerita. Tapi prinsipnya, mau ditinggali atau tidak, pembelian properti wajib mengusung prinsip penentuan lokasi yang tepat. 

Penentuan lokasi ini juga akan berpengaruh pada harga jual rumah di masa yang akan datang. Pas tidaknya lokasi ini akan ditentukan dengan seberapa strategis wilayah perumahan, kemudahan akses transportasi, adanya pusat perekonomian di dekatnya, fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan faktor lainnya. 

3. Pilih Pengembang yang Terpercaya

Sebagai pembeli yang cermat, maka kamu harus memastikan pengembang properti yang kamu pilih kredibel dan bonafit. Jadi jangan langsung percaya, mentang-mentang si pengembang sudah punya nama besar di pasaran. Kamu tetap harus menyelidiki dengan memeriksa rekam jejak si pengembang. 

Beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain, tepat waktu saat serah terima, kualitas perumahan di tempat lain oleh si pengembang yang sama, kulik informasi di situsnya, dan bertanya kepada penghuni properti yang sudah memanfaatkan jasa pengembang yang sama sebelumnya. 

4. Cek Harga Pasar

Agar tidak mudah ditipu, maka kamu perlu sedikit banyak memahami harga pasar dari properti yang diinginkan. Sebenarnya prinsip ini berlaku untuk semua jenis transaksi bukan? Kita perlu memahami produk yang kita beli agar tidak mudah ditipu oleh penjual nakal. 

Baca Juga:   Teknologi Real Estate untuk Memudahkan Anda Membeli Rumah

Sama halnya dengan properti. Kamu bisa kok mencari informasi harga pasar properti di wilayah yang kamu incar melalui informasi di internet, atau membandingkan dengan pengembang lain di wilayah yang sama. Atau, bisa juga survei pasar melalui kerabat yang lebih dulu membeli properti. 

5. Pilih yang Fasilitasnya Lengkap

Selain urusan lokasi, ketersediaan fasilitas juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih properti. Kamu perlu menanyakan kepada pengembang fasilitas apa saja yang akan didapat nanti. Misalnya, ketersediaan tempat ibadah, fasilitas olahraga, tempat bermain anak, taman, atau fasilitas lainnya. 

Selain fasilitas internal di lingkungan perumahan, kamu juga bisa mempertimbangkan fasilitas eksternal di luar perumahan. Misalnya, akses transportasi yang memadai, ada tidaknya sekolah terdekat, hingga seberapa jauh properti yang akan dibeli dengan rumah sakit. 

6. Persetujuan KPR

Persetujuan KPR oleh perbankan ini bisa digunakan sebagai alat pemulus dalam membeli properti. Dengan adanya persetujuan KPR, maka agen real estate akan melihat keseriusan si calon pembeli. Dengan begitu, maka negosiasi transaksi akan berjalan lebih mudah. 

7. Pilih Tenor yang Sesuai

Pemilihan tenor disesuaikan dengan kemampuan keuangan kamu. Bank sendiri akan menawarkan pelunasan cicilan dengan tenor yang beragam, bisa 5 atau 10 tahun. Prinsipnya, pilihlah tenor sesuai dengan kemampuan keuangan kamu. Ingat, selain cicilan properti, kamu masih harus mencukupi kebutuhan lain untuk keluarga.

8. Pastikan Dokumen Properti Lengkap

Saat melakukan transaksi, pastikan sertifikat tanah pengembang lengkap. Konsultasikan hal ini dengan notaris yang mengurus akta tanah untuk menghindari adanya penipuan di kemudian hari. 

9. Siapkan Dana Tambahan

Selain biaya pokok properti, pembeli juga perlu menyiapkan sejumlah dana tambahan. Besarannya memang bervariasi, namun sediakan sejumlah kecil biaya di luar harga properti. Beberapa biaya tambahan antara lain, biaya persetujuan KPR dari bank. Biaya ini diperlukan untuk keperluat survei aset properti alias appraisal sebelum membeli rumah/properti. 

Baca Juga:   Ingin Cuan di 2021? Simak Tips Bisnis Properti Ini

Kisaran dana yang perlu kamu siapkan untuk tahap ini sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 750 ribu. Ada juga provisi bank sekitar 0,5 persen sampai 1 persen dari total pinjaman. Biaya administrasi bank juga perlu disiapkan, kisarannya Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu. 

Biaya tambahan lain yang perlu disiapkan adalah asuransi, antara lain asuransi jiwa sekitar 1-2 persen dari total pinjaman dan asuransi kebakaran sekitar 1 persen dari total pinjaman. 

Kemudian ada biaya untuk membayar jasa notaris. Notaris inilah yang membantu kamu mengurus beragam dokumen, akta, serta sertifikat jual beli properti. Keberadaan notaris juga menghindarkan kita dari praktik jahat oleh penjual properti. 

10. Siapkan Dana Darurat

Di luar semua persiapan di atas, sebenarnya ada satu poin yang tidak kalah penting, yakni kepemilikan dana darurat. Dana darurat adalah pos simpanan yang tidak akan diganggung gugat kecuali ada hal yang super-mendesak. Idealnya, besaran dana darurat adalah 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan kamu. Tujuannya sederhana, kalau tiba-tiba kendala keuangan yang terjadi, misalnya kamu terkena PHK, kamu masih bisa bertahan setidaknya untuk beberapa bulan. 

11. Tidak Menunda Membeli Properti Jika Memang Sudah Siap

Jangan terlalu lama menunda membeli properti, apalagi jika aspek keuangan sudah siap. Alasannya, kenaikan properti sulit dikejar kenaikan gaji. Kenaikan harga properti bisa cukup tinggi setiap tahunnya. 

Itu tadi beberapa tips untuk membeli properti. Prinsipnya, matangkan niat, siapkan dana, dan ikuti seluruh tahapannya bila memang ingin membeli properti. Pemilihan jenis properti, apakah rumah tapak, apartemen, atau bentuk properti lain bisa menyesuaikan kebutuhan kamu.

Tagged With :

Leave a Comment