Tips Kredit Rumah: Syarat dan Hal yang Harus Diperhatikan

Pasti banyak di antara kita yang bercita-cita memiliki hunian sendiri. Atau jangan-jangan kamu yang sedang membaca artikel ini juga berniat membeli rumah? Yuk, simak dulu tips kredit rumah ini.

Punya rumah sendiri memang memberikan banyak keuntungan. Selain menjadi aset sendiri yang digunakan bersama keluarga, rumah juga bisa menjadi instrumen investasi di masa depan

Sayangnya, generasi milenial dan anak muda ‘zaman now’ mulai menghadapi tantangan dalam memiliki huniannya sendiri. Harga tanah dan rumah semakin melambung bahkan bisa menyentuh 100 kali atau 1.000 kali dari gaji bulanan seorang pekerja. Tentu, harganya semakin mahal jika lokasinya di tengah kota atau titik-titik strategis. 

Mari coba ambil kasus di DKI Jakarta. Sangat sulit bagi kaum pekerja untuk bisa membeli rumah petak di tengah-tengah ibu kota. Kecuali memang punya kemampuan finansial yang mumpuni untuk rumah seharga miliaran rupiah ya. Opsi lokasi paling jamak yang ditawarkan developer saat ini adalah daerah di pinggiran ibu kota atau wilayah penyangga seperti Bekasi, Depok, Bogor, atau Tangerang. 

Namun di tengah semakin melambungnya harga properti, para pekerja dengan gaji pas-pasan masih punya peluang kok untuk memiliki rumah sendiri. Caranya, dengan mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Sesuai namanya, pembayaran rumah dilakukan dengan cara dicicil. Skema cicilan ini yang perlu diperhatikan dengan cermat, sesuai dengan penawaran developer. 

Apa Itu KPR?

tips kredit rumah

Sebelum membahas KPR lebih panjang, lebih asyik kalau kita memahami terlebih dulu pengertian dari KPR. KPR adalah fasilitas pinjaman untuk membeli rumah, apartemen, atau jenis properti lain, serta menjadikan properti tersebut sebagai jaminan. 

Saat mengambil KPR, maka kamu perlu membayar uang muka alias DP, sehingga pembiayaan dari bank tidak sepenuhnya 100 persen dari harga pembelian. DP minimum yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sendiri paling kecil 10 persen dari harga beli properti. 

Nah, kamu sebagai pihak yang mengajukan KPR harus mencicil pinjaman dengan angsuran setiap bulan selama tenor masa utang yang telah disepakati. Suku bunga ditetapkan dengan skema khusus, bisa tetap atau floating (mengambang ikut suku bunga yang ditetapkan BI). 

Lantas apa saja tips yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan KPR? 

Tips Kredit Rumah Sebelum Memutuskan Ambil KPR

1. Coba Renungkan, Sudah Pantas Belum Sih Nyicil Rumah?

Sama dengan bentuk transaksi yang lainnya, kita perlu merenungkan apakah diri kita sudah cocok membeli satu barang tertentu. Tujuannya sederhana, agar keuangan kita tidak carut-marut ke depan karena beban belanja akan semakin bertambah.

Nah, karena kali ini kita sedang membahas mengenai rumah, maka tentu yang direnungkan adalah ‘Sudah pantas belum sih kita nyicil rumah?’

Kalau bertanya kepada bank yang akan memberikan akses KPR, biasanya mereka akan memberi kita skor yang bagus-bagus agar kita jadi bertransaksi. Tapi coba kita menilai diri sendiri. Bisa jadi, skornya akan berbeda. Lantas apa parameter penilaian pantas-tidaknya kita mulai mencicil rumah?

Caranya dengan menghitung rasio atau perbandingan antara nilai utang dengan nilai aset yang kita miliki saat ini. Skor yang dihasilkan akan memberi gambaran seberapa besar aset miliki kita yang dibiayai utang. 

Nilai idealnya dari rasio utang dengan aset ini adalah di bawah 50 persen. Jika nilainya di bawah 50 persen, maka aset kita masih lebih banyak ketimbang utang. Sebaliknya, jika skornya di atas 50 persen maka utang kita terlampau besar ketimbang aset. 

Dengan kondisi utang yang membengkak, tentu tidak bijak kita kita untuk menambah pos belanja melalui pengajuan KPR. Jika kamu masuk dalam kelompok rasio utang/aset di atas 50 persen, maka lebih baik memperbaiki kinerja keuangan terlebih dulu sebelum mengajukan KPR. 

2. Amankan Dulu Dana Darurat sebelum Mengajukan KPR

Dalam berbagai tulisan mengenai pengaturan keuangan, banyak sekali disinggung mengenai pentingnya dana darurat. Pos dana darurat berfungsi untuk mendanai berbagai macam biaya tak terduga yang tidak bisa dicover dengan uang tabungan reguler. 

Kaitannya dengan pembelian rumah, sebisa mungkin amankan terlebih dulu dana darurat kamu sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR. Jangan sampai, cicilan rumah diambil dari uang tabungan dan kamu lupa menyisihkan dana darurat.

3. Mulai Sisihkan Dana untuk DP Rumah

Jika sudah melalui tahap ‘merenungkan pantas-tidaknya’ membeli rumah dengan KPR serta sudah membuat perencanaan cicilan, maka kamu perlu mulai menyisihkan dana untuk uang muka (DP) rumah. Menyisihkan di sini, bisa dalam bentuk tabungan atau investasi. 

Investasi menjadi opsi yang lebih baik karena memberikan return yang lebih baik ketimbang tabungan reguler. Namun yang perlu dipahami, investasi tentu memiliki risiko mulai dari yang ringan sampai yang berat. Semakin tinggi risiko, return yang didapat memang semakin tinggi, namun juga sebaliknya. Pada prinsipnya sesuaikan jenis investasi kamu dengan profil risiko yang kamu miliki. Jenis investasi mungkin bisa disesuaikan dengan target waktu pengajuan KPR. 

4. Hitung Porsi Cicilan dari Penghasilan

Kamu perlu tahu bahwa bank bisa saja menyetujui pengajuan KPR dengan besaran cicilan mencapai 50 persen dari pendapatan bulanan. Namun sebebenarnya porsi cicilan yang ideal tidak melebihi 35 persen dari penghasilan bulanan. Misalnya, gaji Iwan setiap bulan adalah Rp 7 juta. Maka angka ideal cicilan rumahnya tidak boleh lebih dari 35 persen gaji alias Rp 2,45 juta setiap bulannya. 

Kenapa sih muncul angka 35 persen? Sebenarnya perhitungan ini dibuat agar kamu masih punya ruang untuk rencana keuangan lainnya seperti asuransi atau investasi. Jadi anggaplah 50 persen gaji habis untuk kebutuhan pokok. Maka masih ada 35 persen untuk cicilan rumah, serta 15 persen untuk biaya perencanaan keuangan lainnya.

5. Pahami Syarat Pengajuan KPR

Ada banyak dokumen yang perlu disiapkan saat mengajukan KPR. Dan hal ini tak bisa dihindari. Mau tak mau kamu harus menyiapkan semua dokumen ini agar KPR kamu disetujui oleh bank.

Apa saja syaratnya? Berikut syarat mengajukan KPR:

  • WNI
  • Berpenghasilan tetap dengan masa kerja minimal 2 tahun
  • Usia minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun kredit harus lunas
  • Maksimal pembiayaan adalah 80 persen sampai dengan 90 persen dari nilai objek yang akan dibiayai

Dokumen:

  • Fotokopi KTP (suami istri)
  • Fotokopi KK
  • Fotokopi Surat Nikah
  • Asli ssurat keterangan kerja dan slip gaji
  • Asli SK pengangkatan pegawai terakhir atau asli kartu taspen, atau
  • Asli Ijazah terakhir
  • Fotokopi rekening koran selama 3 bulan
  • Fotokopi NPWP pribadi atau SPT PPH 21

6. Harus Lolos BI Checking

Tips yang satu ini harus dipenuhi agar lolos pengajuan KPR. Bank yang kamu ajukan KPR akan mengecek profil di BI checking. Tujuannya, memastikan kamu memiliki catatan kredit yang baik dan tanpa masalah. BI Checking sendiri merupakan rekap data yang mencatat semua jenis pinjaman yang pernah kamu ambil di perbankan dan lembaga keuangan. Di dalamnya  ada catatan penting soal ketaaatan kamu dalam membayar cicilan. 

Itu tadi beberapa tips kredit rumah bagi kamu yang akan mengajukan KPR. Perlu dipahami bahwa memiliki rumah memang penting bagi sebagian orang. Namun jangan tergesa-gesa dalam memutuskan pengajuan KPR.

Kamu perlu memahami plus-minusnya termasuk memenuhi seluruh persyaratannya. Untuk memberi pemahaman yang lebih baik, kamu juga bisa berdiskusi dengan rekan yang pernah mengajukan KPR.

Tagged With :

Leave a Comment