Berbisnis layaknya berinvestasi. High risk, high return. Kalau kita mau bertaruh dengan risiko yang tinggi, maka untungnya pun besar. Dari banyak bentuk bisnis, ada satu jenis yang cukup menjanjikan keuntungan skala raksasa. Apalagi kalau bukan bisnis properti.
Aset berupa properti seperti rumah atau bangunan lain semakin diincar generasi milenial sebagai aset investasi. Fenomena ini terjadi bukan tanpa alasan. Harga properti seperti rumah tapak misalnya, bisa meroket hingga 20 persen setiap tahunnya.
Tingginya minat atau demand terhadap properti membuat bisnis yang bergerak di lingkup usaha ini juga semakin menjanjikan. Karenanya, tak sedikit pula pengusaha yang mulai merambah lini bisnisnya ke sektor properti.
Eits, tapi nggak cuma pengusaha bermodal besar saja lho yang bisa memulai bisnis properti. Kita yang punya aset pas-pasan pun bisa menajajal peruntunungan di bisnis properti.
Tapi ingat, seperti yang disebutkan di atas bahwa risiko bisnis properti tidak sedikit. Salah langkah atau strategi sedikit saja, bisa berujung merugi. Apalagi kalau modal yang dimiliki terbatas.
Lantas bagaimana tips bisnis properti? Yuk simak!
1. Mulai dengan Properti Milik Sendiri
Namanya bisnis yang baru dimulai, tentu tidak bisa instan langsung berskala besar. Apalagi sektor properti yang modalnya tentu tak sekadar jutaan atau puluhan juta rupiah. Dalam membangun satu proyek perumahan saja, modalnya bisa puluhan milar rupiah. Nggak sedikit, sist!
Karenanya tak perlu muluk-muluk untuk memulai. Bagi pemula, bisnis properti bisa dimulai dari aset milik sendiri. Misalnya nih, kamu punya rumah sendiri yang sebagian kamarnya bisa disewakan sebagai kost. Atau jika ada modal lebih, kamu bisa rencanakan membangun beberapa petak kamar di halaman belakang rumah yang masih kosong.
Atau malah kamu punya aset berupa tanah di pinggir kota? Opsi untuk membangun rumah lantas disewakan bisa kamu pilih. Selain kost atau rumah kontrakan, apartemen juga bisa loh kamu sewakan. Sekarang semakin banyak masyarakat yang lebih memilih menyewa apartemen ketimbang menginap di hotel yang tentu harganya lebih mahal.
Prinsipnya, memulai dengan aset milik sendiri tidak membutuhkan modal yang berlebih. Untung yang didapat dari usaha awal ini bisa dikumpulkan untuk mengembangkan bisnis propertimu. Misalnya, uang sewa kost yang dikumpulkan bisa digunakan untuk membangun unit kost di tempat lain.
Dengan begitu, perlahan bisnis propertimu akan semakin berkembang!
2. Jadi Makelar, Bantu Jual atau Sewakan Properti Pihak Lain
Jika modalmu tak seberapa besar, ditambah kamu tidak punya aset yang bisa dijadikan objek bisnis, maka ‘jalan ninja’ yang tersedia buatmu adalah menjadi makelar. Makelar properti di sini bertugas membantu pihak lain untuk menjual atau menyawakan properti mereka.
Jangan anggap remeh profesi ini karena untungnya besar loh. Margin bisa ditetapkan bersama dengan pemilik properti.
Kunci agar kamu bisa menjadi makelar sukses adalah perbanyak jaringan, kenalan, dan kolega. Kamu juga perlu meningkatkan kemampuan komunikasi agar bisa menggaet lebih banyak pembeli.
3. Buat Situs Makelar Properti dan Jasa Indekos
Tips ketiga ini tidak membutuhkan banyak modal, tapi butuh kemampuan teknologi informasi yang mumpuni khususnya programming. Kemajuan teknologi saat ini semakin memudahkan calon pembeli properti untuk menemukan properti impian, tanpa perlu repot-repot datang ke lokasi.
Kalau kamu punya kemampuan dalam membangun start-up, buatlah situs makelar properti yang memudahkan calon konsumen menemukan properti idamannya. Prinsipnya, situs ini akan mempertemukan pembeli dan penjual properti tanpa harus tatap muka secara langsung.
Tak hanya jual-beli properti, lengkapi juga layanan situs untuk membantu masyarakat yang mencari indekos. Situs seperti ini akan sangat membantu pebisnis properti lain dalam menemukan pembeli, sekaligus membantu calon pembeli dalam menemukan properti impian.
4. Jangan Lupa Riset
Riset sebelum melakukan usaha sebenarnya tidak hanya berlaku untuk bisnis properti. Namun tips ini tetap perlu dimasukkan agar kamu tidak lupa melakukan riset.
Riset menjadi modal utama, selain modal materi, bagi pebisnis properti. Apa saja yang perlu diriset? Tren jenis properti, perkembangan harga, lokasi properti, dan pemahaman mengenai hukum. Beberapa hal tersebut perlu dipahami secara mendalam sebelum kamu benar-benar memulai bisnis properti.
Pebisnis properti perlu paham tren pasar. Misalnya, tipe tempat tinggal seperti apa yang sedang banyak diminati? Apakah apartemen dengan desain minimalis atau rumah tapak model industrialis? Tren seperti ini bisa berubah setiap tahun dan kamu perlu tahu tren apa yang sedang berkembang.
Kamu juga perlu update mengenai harga properti. Bandingkan properti yang kamu bisniskan dengan properti di tempat lain. Pahami nilai dari lokasi dan akses yang tersedia di propertimu.
Riset lain yang perlu dilakukan adalah hukum dan perundang-undangan mengenai perumahan. Sebagai pebisnis, kamu perlu tahu seluk-beluk hukum properti. Tidak hanya untuk melindungimu dari kecurangan dalam transaksi, namun juga melindungi konsumen yang kamu handle dari bentuk penipuan pihak lain.
5. Jajal Peluang Properti Syariah
Bisnis syariah sedang naik daun. Layaknya sebuah brand, adanya frasa ‘syariah’ bisa menarik pangsa pasar lebih banyak, khususnya masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Melihat potensi yang ada, tidak ada salahnya jika kamu melirik model bisnis properti syariah. Inti dari bisnis syariah ini, menjalankan transaksi sesuai ajaran agama Islam dan terhindar dari riba.
Poin-poin penting dalam berbisnis properti syariah antara lain:
- Harus terhindari dari hal-hal yang dilarang agama, seperti pinjaman berbunga atau transaksi dengan riba. KPR pun harus bermitra dengan bank syariah.
- Tidak ada unsur monopoli dan harus terhindari dari ketidakpastian dalam objek jual-beli.
- Transaksi dilakukan dengan akad syariah.
- Tidak ada praktik suap.
Itu tadi lima tips bagi kamu yang ingin memulai bisnis properti. Seperti model bisnis lain, berbisnis properti butuh kesabaran, ketekunan, dan ketelitian. Apalagi objek transaksinya bernilai tinggi seperti rumah, apartemen, atau indekos.
Selain tips di atas, kamu juga perlu berdiskusi dengan pebisnis properti yang sudah terjun ke lapangan lebih dulu. Gali pengalamannya dalam menjalankan bisnis properti. Syukur-syukur bisa kamu jadikan mitra bisnis kan?
Tagged With : bisnis properti • properti