Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (26/8) setelah ‘memerah’ pada pekan lalu. Hal ini terjadi karena menurunnya kekhawatiran investor setelah kemungkinan adanya kesepakatan damai antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 269,93 poin atau 1,05 persen ke 25.898,83, S&P 500 naik 31,27 poin atau 1,10 persen ke 2,878,38 dan Nasdaq Composite naik 101,97 poin atau 1,32 persen ke level 7.853,74.
Setelah KTT G7 di Prancis, Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya akan bertrmu dengan China dalam waktu dekat untuk mencapai kesepakatan dagang.
Sesaat setelah pernyataan itu, saham Apple Inc yang paling sensitif dengan tarif langsung merespons positif dan naik sebesar 1,90 persen.
Namun pelaku pasar mengatakan, rebound di Wall Street belum sebanding dengan penurunan pekan lalu dan mereka memperkirakan volatilitas baru-baru ini akan berlanjut.
“Pasar memberi tahu kami sesuatu yang sangat penting dengan tindakan penetapan harga hari ini. Kami melihat berapa keuntungan di seluruh indeks Nasdaq, S&P dan DJIA, namun kami melihat penurunan yang sangat signifikan dalam volume,” kata Pendiri Kennys Commentary LCC and Strategic Board Solutions LLC New York, Peter Kenny, dikutip Reuters, Selasa (27/8).
“Ini bukan bouncing yang sehat dan hampir semua indeks utama. Jadi itu adalah indikasi momentum untuk saham AS tetapi tetap bias ke sisi negatifnya,” tambahnya.
Data Departemen Perdagangan menunjukkan pesan baru bahwa barang-barang modal utama AS naik moderat pada Juli, tapi pengiriman turun paling banyak dalam hampir tiga tahun.
Data tersebut dapat memberi bahan bakar lebih banyak bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lagi pada bulan depan.
Kekhawatiran tentang ekonomi global yang tergelincir dalam resesi dan ketidakpastian laju pemangkasan suku bunga AS menciptakan kecemasan tentang berapa lama ekspansi AS akan berlangsung.