Banyak pemula ingin trading rupiah terhadap dolar AS (USD/IDR), atau rupiah terhadap euro (EUR/IDR), dan masih banyak lagi pasangan mata uang eksotis lainnya. Namun, perlu diketahui bahwa tak semua mata uang cocok untuk trading forex. Khususnya bagi pemula yang sedang berada dalam tahap mempelajari seluk-beluk pasar.
Para trader forex biasanya memilih pasangan mata uang (pair) berdasarkan tiga kriteria, yaitu likuiditas, volatilitas, dan jam trading. Berikut ini uraiannya:
- Likuiditas
Likuiditas ditentukan oleh besarnya dana yang terlibat dalam suatu mata uang, serta frekuensi transaksi mata uang tersebut di pasar internasional. Ketika suatu pair mencakup dua mata uang yang memiliki likuiditas besar, maka transaksinya akan berlangsung lebih cepat dan mudah. Sayangnya, tak semua mata uang memiliki likuiditas yang melimpah.
Ada sekitar 180 mata uang yang tersedia untuk trading di pasar forex. Namun, sekitar 70% volume trading di pasar forex hanya melibatkan sepuluh pasangan mata uang utama. Ketujuh pasangan mata uang ini adalah EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, AUD/USD, USD/CAD, USD/CNY, USD/CHF, USD/HKD, EUR/GBP, dan USD/KRW (berdasarkan hasil survei trienial Bank of International Settlement per April 2019).
- Volatilitas
Kita biasanya mengukur volatilitas pada pasar forex berdasarkan rentang pergerakan setiap pair dalam pips. Trader jangka panjang biasanya menyukai pair yang pergerakannya lebih stabil dan memiliki volatilitas rendah. Para day-trader atau scalper menyukai pair yang memiliki volatilitas dan likuiditas yang tinggi, contohnya EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, AUD/USD, dan USD/CAD. Kelima pair ini juga paling cocok untuk pemula.
- Jam Trading
Kita biasanya membagi pasar forex menjadi empat atau tiga sesi utama, yaitu sesi Asia (mencakup sesi Tokyo dan Sydney), sesi London, serta sesi New York. Sesi London memiliki volatilitas paling tinggi, disusul oleh sesi Asia dan sesi New York. Tapi tak semua mata uang akan aktif pada sesi London.
Mata uang negara berkembang seperti Rupiah Indonesia dan Ringgit Malaysia biasanya hanya aktif pada sesi Asia. Sedangkan kelima pair terfavorit di atas tetap aktif terus sampai sesi London dan New York.
Faktor-faktor ini membuat broker forex umumnya enggan menawarkan menu pair eksotis seperti USD/IDR, USD/MYR, dan sejenisnya. Toh, peminatnya juga sedikit. Sebaliknya, para broker dan trader forex dapat meraup cuan secara lebih optimal dengan berfokus pada major pair yang paling populer saja.
Tagged With : Karakteristik Mata Uang • trading forex