Strategi Pemasaran Bisnis : Bagaimana Berkonfrontrasi dengan Pesaing?

Mendekati tahun-tahun politik seperti saat ini, kita mulai dijejali dengan kampanye-kampanye positif dan negatif terkait kandidat-kandidat pemimpin, baik di tingkat daerah maupun pusat, dan diskusi yang berkembang mencakup berbagai topik. Sebagian dari kita mungkin terganggu dengan pendekatan-pendekatan semacam ini, lalu mengapa hal seperti ini selalu terjadi di tahun-tahun politik? Lalu, apa kaitannya dengan strategi pemasaran bisnis bagi usaha anda?

Penelitian menemukan bahwa hal negatif sebenarnya bisa terjadi di level bawah sadar. Dalam pandangan orang lain, sebuah content akan lebih melekat di ingatan ketika ‘dibumbui’ hal-hal negatif.  Mengingat realita semacam ini, anda mungkin perlu meningkatkan keahlian komunikasi dan strategi pemasaran bisnis agar bisa bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dan maraknya kampanye-kampanye negatif.

strategi pemasaran bisnis

Strategi Pemasaran Bisnis di Masa-Masa Sensitif

Selama ini, di antara strategi pemasaran bisnis yang paling mudah diingat adalah brand-brand yang langsung berhadapan atau berkonfrontasi dengan para pesaingnya. Namun, anda membutuhkan pertimbangan yang benar-benar matang sebelum menyerang perusahaan saingan. Lingkungan bisnis telah berubah. Anda harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Sebuah contoh strategi pemasaran bisnis yang konfrontrasional mungkin dapat menjadi pelajaran bagi anda.  Studio sepeda SoulCycle meluncurkan sebuah kampanye yang menawarkan sejumlah kelas gratis bagi para pengguna Peloton jika mereka mengganti sepedanya ke SoulCycle. Perusahaan ini juga menawarkan jasa antar jemput gratis bagi pengguna yang tinggal dalam radius tertentu dari studi SoulCycle. Kampanye tersebut mendapat banyak kritis dari sejumlah pengguna setia Pelotin. Media akhirnya menyoroti sejumlah persaingan yang dilakukan kedua perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir.

Strategi Pemasaran Bisnis: Apa yang Mesti Dipertimbangkan?

Kondisi semacam ini dapat membawa pengaruh buruk terhadap perusahaan anda. Jadi, sebelum menerapkan strategi pemasaran bisnis yang konfrontrasional, ada beberapa faktor yang perlu anda pertimbangkan:

Bacalah Situasinya

Anda tentu ingin serangan marketing yang fokus untuk menyerang pesaing, laksana serangan kilat, agar dapat mencuri pangsa pasar. Namun, itu adalah sebuah kesalahan. Anda mesti memperluas cara pandangan. Lakukan pemantauan dan pemetaan sentimen audiens, sehingga anda bisa memahami semangatnya sebelum meluncurkan strategi pemasaran. Misalnya, perlu diingat bahwa penduduk sangat terpolarisasi akibat pandemi. Sejumlah data riset menunjukkan bahwa perhatian mereka semakin teralihkan akibat covid-19. Jadi, pastikan anda merancang pendekatan pemasaran secara seksama, agar tidak memicu masalah lain bagi masyarakat.

Antisipasi Kondisi Terburuk

Di sinilah pentingnya perencanaan yang baik untuk mengantisipasi krisis hubungan dengan publik (humas). Anda harus mengatur strategi andaikan stakeholders merespon secara negatif dan menyiapkan jawaban kepada mereka sebelumnya, sehingga anda bisa berkomunikasi segera. Anda tidak bisa begitu saja bersembunyi dan berharap kontroversi segera berlalu. Umumnya, konsumen yang mengajukan komplain ke sebuah perusahaan namun tidak mendapat tanggapan tidak akan pernah kembali. Sebuah survey dari Sprout Social menunjukkan bahwa 35% konsumen tidak akan pernah kembali ke sebuah perusahaan jika keluhan mereka tidak ditanggapi.

Selanjutnya, respon anda mesti otentik dan substansial. Jawaban seperti apa yang tidak ada artinya? Misalnya,  “Terima kasih sudah menghubungi kami. Kami menghargai tanggapan anda.” Survey yang sama juga menemukan bahwa 50% konsumen tidak akan pernah kembali berbelanja di sebuah brand jika jawaban yang mereka terima tidak memuaskan. Pesan yang anda sampaikan mestinya memuat penjelasan tentang bagaimana dan mengapa anda menerapkan strategi pemasaran konfrontatif terhadap pesaing tersebut.

Jangan Meninggalkan Siapapun

Saat anda menyusun rencana bagaimana menanggapi respon negatif, maka anda harus melibatkan seluruh stakeholders terkait, bukan hanya orang-orang yang membeli produk/jasa anda. Buatlah sebuah matriks yang memuat semua audiens secara komprehensif, dan isi dengan pesan-pesan yang khusus dirancang untuk masing-masing kelompok. Misalnya, bagaimana dengan reporter yang menghubungi anda dan meminta komentar anda tentang serangan negatif yang anda terima?

Susun kampanye bisnis anda dengan baik, dan ingatkan mereka bahwa kepentingan pembeli adalah yang paling penting bagi perusahaan. Pastikan anda juga menyiapkan pesan yang sama untuk para karyawan, jika mereka menemukan keluhan di media sosial. Yakinkan mereka bahwa anda telah membuat keputusan yang benar. Investor yang bertanya mengapa anda menghabiskan banyak uang untuk kampanye serangan membutuhkan penjelasan tentang manfaat jangka pendek maupun manfaat jangka panjang dari kampanye tersebut terhadap strategis pemasaran bisnis anda.

Tim komunikasi dan pemasaran anda harus memainkan peran sejumlah kelompok stakeholders yang berbeda, sehingga mereka mampu memprediksi pertanyaan dan kekhawatiran dari konsumen. Kesimpulannya adalah bahwa hampir setiap jenis brand bisa menyusun kampanye konfrontasi. Menurut teorinya, bahkan lembaga swadaya saja bisa berkonfrontasi dengan pesaing. Namun sebelum melakukannya, anda harus menanyakan tiga pertanyaan pada diri sendiri:

Apakah ini waktu yang tepat?

Apakah anda memiliki rencana penanganan krisis, andaikan perusahaan menerima kritikan karena menyerang pesaing?

Apakah anda telah mempertimbangkan bagaimana setiap orang di kelompok stakeholders dapat bereaksi terhadap kampanye anda dan telah ada cara untuk mengatasinya?

Tagged With :

Leave a Comment