Pada perdagangan, Rabu 24 Januari 2024, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 naik tipis ke rekor penutupan hari keempat berturut-turut seiring kinerja Netflix di kuartalan yang luar biasa.
Mengutip Reuters, Kamis (25/1), S&P 500 naik 3,95 poin atau 0,08 persen mengakhiri sesi pada 4.868,55 poin. Selama S&P 500 naik, jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang meningkat dalam indeks.
Nasdaq menguat 0,36 persen menjadi 15.481,92 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 99,06 poin atau 0,26 persen menjadi 37.806,39 poin. Nasdaq menyentuh level tertinggi sejak Januari 2022 dan kini kurang dari 4 persen di bawah rekor penutupan tertinggi pada November 2021.
Netflix melonjak 10,7 persen ke level tertinggi dalam dua tahun setelah pertumbuhan pelanggan memperkuat kepercayaan investor bahwa perusahaan itu memenangkan perang streaming dengan tindakan keras berbagi kata sandi dan daftar konten yang kuat.
Mendorong optimisme pada perusahaan-perusahaan paling berharga di Wall Street, Microsoft mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan mengangkat nilai pasar di atas USD 3 triliun untuk pertama kalinya.
Survei menunjukkan aktivitas bisnis meningkat pada bulan Januari dan inflasi tampak mereda, menunjukkan perekonomian di tahun 2024 dimulai dengan baik.
Perekonomian AS yang tangguh dan ketidakpastian mengenai waktu penurunan suku bunga menyebabkan investor menilai kembali perkiraan mereka mengenai seberapa cepat Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun ini.
Pelaku pasar saat ini melihat penurunan suku bunga dengan peluang 85,5 persen pada bulan Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Mereka sebelumnya memprediksi suku bunga turun pada awal bulan Maret.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Kamis (25/1). Pada perdagangan Rabu (24/1), IHSG ditutup melemah 0,39 poin atau 28,405 poin ke level 7.227,823.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG kembali fluktuatif dengan support area 7.150-7.200 di Kamis. Secara teknikal, koreksi Rabu diikuti dengan potensi death cross di kisaran overbought area pada Stochastic RSI. MACD memvalidasi indikasi konsolidasi lanjutan dengan bergerak sideways.
“Pelemahan IHSG dibayangi oleh realisasi pertumbuhan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia sebesar 5,3 persen yoy di kuartal IV 2023, turun dari 16,2 persen yoy di kuartal III 2023,” ujar Valdy, Kamis (25/1).
Merespons data tersebut, saham-saham perbankan dan blue chip lain cenderung melemah. Sebab data tersebut membangun kekhawatiran bahwa peningkatan uncertainty risk pada tahun politik berdampak pada perlambatan realisasi investasi di Indonesia.
“Namun demikian, sentimen positif berasal dari eksternal. Indeks manufaktur Euro Area, Jerman dan Inggris mencatatkan perbaikan yang cukup signifikan di Januari 2024,” tutur Valdy.
Valdy menjelaskan indeks manufaktur di AS bahkan kembali ke atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50.3 di Januari 2024. Pasar dapat mencermati peluang technical rebound lanjutan pada CPIN dan INTP, buy on support pada BBNI, MIKA dan PNLF; trading buy pada JSMR.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana meminta cermati support IHSG terdekat di 7,152. Apabila IHSG menembus support tersebut diperkirakan pergerakan IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya menguji ke 7.021-7.111.
“Namun, bila IHSG masih mampu bertahan di atas area tersebut, maka terdapat kemungkinan IHSG akan menguji kembali 7.278-7.307 untuk membentuk wave b dari wave (ii),” tulis Herditya dalam risetnya.
MNC Sekuritas merekomendasikan sederet saham, yaitu ADMR, MDKA, dan MPMX.
- ADMR – Buy on Weakness
Buy on Weakness: 1.320-1.350
Target Price: 1.445, 1.570
Stop loss: below 1.315
- MDKA – Buy on Weakness
Buy on Weakness: 2.500-2.670
Target Price: 2.840, 3.040
Stop loss: below 2.330
- MPMX – Spec Buy
Spec Buy: 1.000-1.025
Target Price: 1.045, 1.070
Stop loss: below 985
***