S&P 500 dan Nasdaq Pecah Rekor Tertinggi, Wall Street Ditutup Naik

Pada perdagangan Jumat, 1 Maret 2024, Wall Street ditutup naik dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Hal itu ditopang oleh penguatan saham-saham teknologi karena berlanjutnya antusiasme terhadap kecerdasan buatan, dengan dukungan lebih lanjut dari penurunan imbal hasil Treasury.

Mengutip Reuters, Senin (4/3) Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 90,99 poin atau 0,23 persen menjadi 39.087,38, S&P 500 (.SPX) naik 40,81 poin atau 0,80 persen menjadi 5.137,08 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 183,02 poin atau 1,14 persen menjadi 16.274,94.

Untuk minggu ini, S&P 500 naik 0,95 persen, Nasdaq naik 1,74 persen, dan Dow turun 0,11 persen.

Saham Nvidia naik 4 persen dan ditutup di atas nilai pasar USD 2 triliun untuk pertama kalinya. Perangkat Mikro Canggih Saingan (AMD.O), saham naik 5.25 persen ke rekor penutupan tertinggi USD 202.64, sedangkan indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX) yang lebih luas, juga ditutup pada rekornya setelah melonjak 4,29 persen pada sesi tersebut.

Pasar mendapat dukungan dari ketahanan perekonomian, karena investor mencoba mengukur waktu penurunan suku bunga pertama yang dilakukan oleh Federal Reserve. Investor menargetkan penurunan suku bunga lebih lanjut pada bulan Juni dan meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral dapat melakukan soft landing terhadap perekonomian.

“Karena perekonomian berjalan baik dan inflasi masih sedikit tinggi, The Fed akan lebih lambat menurunkan suku bunganya,” kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall.

“Tetapi hal ini merupakan hal yang baik karena kita secara bertahap akan keluar dari siklus suku bunga yang lebih tinggi dan kita tidak perlu melakukan pemotongan suku bunga secara agresif,” tambahnya.

Di sisi lain, meskipun sektor jasa kuat dan pasar tenaga kerja ketat, perekonomian masih menunjukkan kelemahan, terutama di bidang manufaktur. Hal ini membantu mendorong imbal hasil Treasury AS lebih rendah, dengan imbal hasil obligasi dua tahun turun ke level 4,519 persen.

TURUN

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) netral pada perdagangan Senin (4/3). IHSG ditutup turun 4,2 poin (0,06 persen) ke posisi 7.311,907 pada Jumat (1/3).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memoroyeksikan IHSG akan berada pada posisi netral Senin (4/3).

Ivan memandang, dengan melemah pada Jumat (1/3), IHSG membentuk candle hammer dalam dua hari berturut-turut dan masih bergerak di atas 7265 untuk mempertahankan peluang melanjutkan penguatan menuju 7403.

“Sementara itu tren turun jangka pendek bisa berlanjut menuju 7234 jika IHSG menembus ke bawah 7265,” kata Ivan dalam risetnya pada Senin (34/3).

Menurutnya, level support IHSG berada di 7234, 7200, 7099 dan 7021, sementara level resistennya di 7403, 7503 dan 7606.

Ivan kemudian merekomendasikan saham ANTM, MEDC, TKIM untuk diperhatikan pada perdagangan Senin (4/3).

Tim analis Phintraco Sekuritas melihat IHSG berpotensi untuk rebound ke pivot 7330 di Senin (4/3).

IHSG ditutup cenderung flat ke level 7311 pada Jumat (1/3), seiring dengan rilis data inflasi lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

“Secara teknikal, terbentuk lower shadow yang panjang dan diiringi dengan Stochastic RSI yang cenderung naik dari oversold area,” tulis Tim analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Senin (34/3).

Dari sisi global, Tim analis Phintraco Sekuritas melihat investor menanti pidato dari sejumlah pejabat the Fed di Sabtu (2/3).

“Investor berharap lebih banyak petunjuk terkait arah penurunan suku bunga di bulan Juni 2024 seiring dengan rilis data PCE Price Index AS yang mengalami perlambatan ke 2,4 persen dan Core PCE Price Index 2,8 yoy, sesuai dengan konsensus pasar,” imbuh tim analis Phintraco Sekuritas.

Rilis data ini semakin memperkuat keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga seiring dengan rilis data inflasi yang mendekati target the Fed sebesar 2 persen.

“Hal ini juga diikuti dengan peningkatan probabilitas terkait penurunan suku bunga di Juni 2024 mencapai 65,2 persen atau CME FedWatch Tool,” jelas tim analis Phintraco Sekuritas.

Sementara, dari dalam negeri, tim analis Phintraco Sekuritas melihat rilis data mengalami peningkatan mencapai 2,57 yoy di Februari 2024 serta inflasi komponen inti sebesar 1,68 persen yang dipicu oleh kenaikan harga di berbagai sektor.

“Sementara itu, S&P PMI Manufaktur melandai ke level 52,7 di Februari 2024 atau mengalami penurunan dari level 52,7 di Januari 2024. Meskipun demikian, PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif dalam 30 bulan terakhir,” jelas tim analis Phintraco Sekuritas.

Sama seperti Ivan tim analis Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham ANTM untuk diperhatikan pada Senin (4/3) bersama dengan, ITMG, ADRO, KLBF, dan MAPI.

 

Leave a Comment