Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 Maret 2024, indeks Saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat. Dow Jones memimpin kenaikan, dan S&P 500 mencetak rekor penutupan.
Blue-chip Dow Jones sekarang berada kurang dari 1 persen dari menembus level 40.000 untuk pertama kalinya. Ketiga indeks saham utama AS bersiap untuk mencatat kenaikan kuartalan, dengan S&P berada di jalur kenaikan persentase kuartal pertama terbesarnya sejak 2019.
Saat ini, investor menantikan data inflasi berikutnya dan keputusan Federal Reserve atas suku bunga.
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 477,75 poin, atau 1,22 persen menjadi 39.760,08, S&P 500 (.SPX), naik 44,91 poin, atau 0,86 persen menjadi 5.248,49 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) naik 83,82 poin, atau 0,51 persen menjadi 16.399,52.
Data terbaru yang menunjukkan ekspektasi inflasi dalam bentuk indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan gagal mengganggu ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) dari Federal Reserve pada bulan Juni.
The Fed mempertahankan proyeksi penurunan suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun ini pada pertemuan kebijakannya minggu lalu, yang sebagian besar didukung oleh pejabat bank sentral.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat Agung, saat pasar saham AS akan ditutup.
“The Fed dapat dan harus mengambil waktu, terutama karena perekonomian memberi mereka fleksibilitas dengan kekuatan yang kita lihat, dan penurunan suku bunga yang terlalu dini mungkin hanya akan membuat kita menghadapi hasil yang lebih buruk,” kata kepala Strategi Investasi Edward Jones, Craig Fehr.
“Tantangan nyata bagi para pejabat The Fed adalah mengendalikan dan mengarahkan ekspektasi pasar ketika mereka bergerak terlalu jauh ke satu arah atau lainnya,” sambungnya.
Volume di bursa AS adalah 10,65 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,2 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Aktivitas diperkirakan akan berkurang menjelang libur di hari Jumat nanti.
LANJUT MELEMAH
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (28/3). IHSG berakhir turun 55,572 poin (0,75 persen) ke posisi 7.310,092 pada penutupan perdagangan saham sore ini, Rabu (27/3).
Tim analis Phintraco Sekuritas melihat secara teknikal, ditutupnya IHSG pada perdagangan Rabu (26/3), telah menembus support dinamis MA5. Indikator MACD menunjukkan adanya pelebaran negative slope, sementara terdapat death cross pada Stochastic RSI.
Sehingga, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya di area 7.275-7.300 pada Kamis (28/3).
Dari sisi global, pendorongnya adalah investor global menanti rilis data GDP Growth Rate QoQ (kuartal on kuartal) Final kuartal IV 2023 di AS pada Kamis (28/3) yang diperkirakan di level 3,2 persen dari yang sebelumnya sebesar 4,9 persen di kuartal III 2023.
“Meskipun laju pertumbuhan cenderung melambat, proyeksi final tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata jangka panjang GDP Growth Rate QoQ di 3,19 persen,” tulis Tim Analis Phintraco Sekuritas pada Kamis (28/3).
Kontribusi dari laju pertumbuhan pada kuartal IV 2023 berasal dari peningkatan belanja konsumen, ekspor, serta belanja pemerintah negara bagian.
Sementara di Inggris juga terdapat rilis data GDP Growth Rate QoQ Final kuartal IV 2023 yang diperkirakan akan kontraksi ke level minus 0,3 persen dari laju pertumbuhan minus 0,1 persen di kuartal III 2023.
“Hal tersebut menjadi penurunan GDP secara kuartalan kedua secara berturut-turut. Adapun penurunan tersebut seiring dengan penurunan output secara luas di bidang jasa dan manufaktur,” jelas Tim Analis Phintraco Sekuritas.
Dari sisi pengeluaran juga terjadi penurunan baik ekspor-impor, belanja rumah tangga, maupun konsumsi pemerintah. Secara keseluruhan pada tahun 2023, GDP Growth Inggris naik tipis ke level 0,1 persen.
Sedangkan dari sisi regional, terdapat sejumlah data dari Jepang yang akan dirilis pada Kamis (28/3).
Penjualan retail secara year on year (YoY) pada Februari 2024 diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8 persen dari yang sebelumnya 2,3 persen di Januari 2024.
Optimisme peningkatan ini menjadi peningkatan penjualan ritail selama 23 bulan berturut-turut seiring dengan konsumsi Jepang yang kian pulih. “Hal tersebut sejalan dengan ekspektasi Industrial Production MoM di Februari 2024 yang diperkirakan akan tumbuh 1,2 persen dari yang sebelumnya mengalami kontraksi tajam minus 6,7 persen di Januari 2024,” tutup Tim Analis Phintraco Sekuritas.
Adapun rekomendasi saham untuk perdagangan Kamis (28/3) adalah KAEF, RAJA, BDMN, SIDO, HRUM, BRIS, dan ITMG.
Serupa dengan proyeksi Tim Analis Phintraco Sekuritas, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga melihat IHSG dapat kembali melemah pada perdagangan Kamis (28/3).
“IHSG dapat melemah untuk menguji support berikutnya di level 7238. Level support
IHSG berada di 7238, 7180 dan 7099, sementara level resistennya di 7400, 7454 dan 7503.
Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” jelas Ivan.
Ivan kemudian merekomendasikan saham MDKA, MEDC, PGEO, TLKM dan UNTR untuk diperhatikan pada perdagangan Kamis (28/3).