Dampak pandemi Covid-19 terlihat di hampir semua aspek kehidupan, tidak terkecuali di bisnis waralaba. Ternyata, dampak pandemi terhadap bisnis waralaba tidak selamanya negatif. Ada dampak positif di balik krisis ini. Pada dasarnya, para pelaku usaha waralaba (franchise) adalah orang-orang yang optimis. Mereka telah melalui banyak hal untuk mempertahankan bisnisnya dalam segala situasi serta mendukung jaringan waralabanya secara terus-menerus.
Banyak pengusaha waralaba yang berinovasi dan menemukan cara-cara kreatif dan inovatif untuk menjalankan usahanya selama pandemi. Konsep dan ide-ide baru pun bermunculan. Komunitas pengusaha waralaba kembali tegak berdiri untuk membantu satu sama lain. Dalam beberapa bulan ke depan, kita optimis akan melihat perubahan-perubahan positif yang merupakan dampak pandemi terhadap bisnis waralaba.
Dampak Pandemi Terhadap Bisnis Waralaba Yang Terlihat Nyata
Banyak hal yang bisa diharapkan dari industri waralaba dalam melalui pandemi ini. Namun, beberapa perubahan positif berikut ini sudah terlihat secara jelas:
Semangat Baru terhadap Bisnis Waralaba
Salah satu dampak pandemi terhadap bisnis waralaba yang cukup kentara adalah semangat baru dalam melalui krisis. Pada dasarnya, alasan utama orang berinvestasi dalam bisnis waralaba adalah karena adanya dukungan dari pemilik waralaba (franchisor). Motto industri ini adalah “Jadilah diri sendiri, namun tidak bekerja sendiri.” Hal ini terlihat jelas saat krisis seperti ini. Para franchisor bekerja lebih gigih untuk memastikan mitra-mitra bisnisnya tetap berfikiran positif.
Sebagian berusaha beradaptasi dengan menciptakan model bisnis yang baru, maupun menciptakan inisiatif maupun strategi pemasaran produk khusus terkait Covid-19. Misalnya adalah menyediakan video panduan untuk membangkitkan semangat dan memperbaharui pengetahui anggota waralaba (franchise). Mereka lebih fokus memberikan dukungan dan contoh teladan kepemimpinan, daripada berusaha mencari cara melalui krisis ini sendiri. Karena kesuksesan sebuah waralaba bergantung kepada keberhasilan pada franchise, maka diperlukan pendekatan kebersamaan.
Semangat Komunitas Yang Lebih Kuat
Sebuah brand waralaba akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif jika franchise dan karyawannya saling bekerja sama. Sejak bergulirnya pandemi Covid-19, berbagai layanan dan bantuan telah dicurahkan untuk pekerja di garis depan dan bisnis lokal. Misalnya, banyak waralaba makanan yang menyumbangkan ribuan paket makanan untuk karyawan rumah sakit. Waralaba non-makanan juga ikut berkontribusi dengan memobilisasi donasi, mengirimkan ucapan terima kasih, atau menyediakan layanan gratis seperti layanan pengiriman barang dan makanan atau kebersihan.
Kerjasama Tim
Semangat kerjasama tim selalu ada dalam jaringan waralaba. Namun, semangat itu semakin kuat selama masa pandemi Covid-19. Membangun tim dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti Zoom atau Google Hangouts untuk memberikan dukungan satu sama lain dalam melalui krisis. Padahal, teknologi video conference telah ada sejak lama. Namun, sebagian orang baru menggunakannya untuk pertama kali sejak pandemi Covid-19.
Ini adalah salah satu dampak pandemi terhadap bisnis waralaba yang sifatnya positif. Melihat satu sama lain, meski melalui layar ponsel atau laptop, ternyata mampu memperkuat keakraban di antara karyawan yang bekerja dari rumah. Suasana komunikasi lebih santai dibanding saat berada di ruang konferensi. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan latar ruangan yang berbeda-beda, mulai dari dapur rumah, ruang keluarga, hingga halaman belakang. Bahkan, tidak jarang terlihat anak-anak berlari di belakang atau terdengar suara anjing menggoggong. Belum lagi tema-tema kreatif yang membuat pemanfaat teknologi ini semakin menyenangkan.
Model Bisnis Lebih Baik
Banyak brand franchise yang harus mengubah model bisnisnya agar mampu bertahan selama krisis. Dampak pandemi terhadap bisnis waralaba berikutnya adalah munculnya sumber-sumber pendapatan baru untuk jangka panjang. Misalnya, waralaba makanan menawarkan layanan antar. Waralaba pendidikan menciptakan sesi pembelajaran online bagi anak-anak yang bosan karena karantina mandiri di rumah. Banyak brand waralaba fitness menyediakan layanan live streaming untuk olah raga fisik, sehingga anggota tetap bisa mengikuti kelas favorit mereka.
Proses Penjualan Lebih Baik
Meskipun tidak ada yang benar-benar bisa menggantikan pertemuan tatap muka, aturan social distancing memaksa para pemilik waralaba untuk tetap berkomunikasi dengan kandidat. Dalam beberapa tahap prosesnya, selalu ada inovasi. Misalnya, pameran dagang kini dilakukan secara virtual, bukan lagi menyewa trade center atau gedung ekspo. Peserta pameran virtual berbagi informasi dan peluang usaha waralaba bagi pengunjung melalui live video dan chat.
Biasanya, jika seseorang tertarik pada brand tertentu, ia akan datang ke kantor franchisor untuk melihatnya secara langsung. Inilah yang disebut hari kunjungan, biasanya berlangsung 1 atau 2 hari. Selama tour ini, calon anggota waralaba akan mendapatkan informasi tentang sistem usaha dan ada sesi tanya jawab. Namun saat ini, perjalanan dibatasi. Kunjungan lokasi diganti dengan kunjungan virtual. Agar pengalamannya lebih menarik, franchisor memberikan sentuhan personal seperti mengirimkan makanan paket ke rumah calon anggota sebelum pertemuan via video.
Semua ide, kreasi, dan inovasi baik di pihak franchisor maupun franchise akan sangat berguna selama masa krisis ini. Dengan saling dukungan satu sama lain, kesulitan dan krisis dapat dilalui tanpa masalah yang berarti. Setidaknya, itulah beberapa dampak pandemi terhadap bisnis waralaba saat ini. Semoga masih ada dampak positif lain yang akan terlihat dalam waktu dekat.
Tagged With : bisnis franchise • Bisnis Waralaba