Pada perdagangan, Jumat (17/11/2023), bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street naik tipis karena investor mengamati sinyal bank sentral AS mulai memangkas suku bunga.
Mengutip Reuters, Senin (20/11), Dow Jones Industrial Average naik 1,81 poin atau 0,01 persen menjadi 34.947,28. S&P 500 bertambah 5,78 poin atau 0,13 persen menjadi 4.515,02 dan Nasdaq Composite bertambah 11,81 poin atau 0,08 persen menjadi 14.125,48.
Selama sepekan, S&P 500 bertambah 2,2 persen sedangkan Nasdaq Composite naik 2,4 persen dan Dow naik 1,9 persen. S&P 500, Nasdaq dan Dow mencatatkan kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Bagi S&P dan Dow, kenaikan ini menjadi pekan terpanjang sejak Juli. Sementara bagi Nasdaq, kenaikan ini tercatat selama sepekan sejak Juni.
“Katalis terbesar untuk saham hari ini adalah imbal hasil Treasury kami mencapai titik terendah dalam dua bulan,” kata Robert Phipps, direktur Per Stirling di Austin Texas.
Wakil Ketua Pengawasan, Michael Barr yakin The Fed berada atau mendekati puncak kenaikan suku bunga, namun Ketua Fed San Fransisco Mary Daly dan Presiden Fed Boston Susan Collins menyoroti perlunya lebih banyak bukti untuk menurunkan inflasi.
“Kita telah menempuh perjalanan yang panjang. Kita perlu mencerna sebagian langkah ini dan mencari katalis apa yang akan terjadi selanjutnya. Pendapatan sudah berlalu. The Fed sedang menahan diri dan akan melakukan hal tersebut pada bulan Desember. Pasar ekuitas sedang menantikan panduan,” tutur Jack McIntyre, manajer portofolio di Brandywine Global di Philadelphia.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (20/11). Pada penutupan perdagangan Jumat (17/11), IHSG menguat naik 19,659 poin atau 0,28 persen ke level 6.977,668.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi wajarnya. Kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG saat ini masih ditopang oleh stabilnya kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir serta menguatnya nilai tukar Rupiah.
“Namun selama resisten level terdekat belum dapat ditembus maka IHSG masih akan bergerak konsolidatif hingga beberapa waktu mendatang,” kata William dalam prediksinya.
William bilang, investor bisa memanfaatkan kondisi dengan melakukan akumulasi pembelian, jika terjadi koreksi wajar.
Sementara itu, Analisis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksi IHSG dapat mengisi gap 6886-6906 apabila tetap berada di bawah 6992. Level support IHSG berada di 6830, 6760, 6700 dan 6633, sementara level resistennya di 6992, 7058, 7128 dan 7199.
“Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan.
Ivan merekomendasikan investor membeli saham Bank Jago (ARTO). Pasalnya, berdasarkan indikator MACD, ARTO menandakan momentum bullish.
“Speculative buy pada rentang harga 2000-2120 dengan target harga terdekat di 2530,” kata Ivan.
Di sisi lain, Ivan juga merekomendasikan investor melakukan pembelian saham BBNI. Sebab, berdasarkan indikator MACD, BBNI menunjukkan sinyal golden cross.
“Hold atau buy on weakness pada rentang harga 4760-4840 dengan target harga terdekat di 5100,” tandasnya.
Saham yang direkomendasikan William adalah ITMG, TLKM, BBNI, UNVR, SMGR, ASRI, KLBF. (*)