Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin (19/8). Sejumlah upaya stimulus di China dan Jerman meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang dipicu penurunan imbal hasil obligasi pada pekan lalu.
Indeks acuan S&P 500 juga memulihkan sebagian besar kerugiannya setelah intervensi singkat kurva imbal hasil antara surat utang pemerintah AS selama 2- tahun dan 10-tahun, yang biasanya dianggap sebagai indikator resesi dalam dua tahun ke depan. Setelah jatuh hampir tiga persen di hari yang sama, S&P 500 meningkat selama tiga sesi terakhir.
Bank Sentral China juga merilis reformasi suku bunga utama untuk membantu menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan. Pada Minggu (18/8), Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa Berlin dapat menyediakan hingga 50 miliar euro (USD 55 miliar) pengeluaran tambahan.
“Itu adalah cerita positif, dan itu mendorong lingkungan berisiko yang telah bertahan sepanjang hari,” kata Kepala Strategi Pqsar di JonesTrading, Michael O’Rourke, dikutip dari Reuters. “Investor senang melihat bahwa negara-negara mengakui risiko di luar sana.”
Setelah tutup pasar, Washington Post melaporkan bahwa para pejabat Gedung Putih mendiskusikan kemungkinan pemangkasan pajak penghasilan sementara untuk menyokong ekonomi Amerika Serikat (AS). Ini merupakan salah satu bentuk stimulus ekonomi bagi AS.
Saham-saham juga menerima stimulus dari Washington yang memperpanjang penangguhan hukuman 90 hari untuk Huawei Technologies China yang masuk daftar hitam oleh pemerintah AS pada Mei, dapat membeli komponen dari perusahaan AS untuk memasok pelanggan yang sudah ada.
Saham perusahaan telekomunikasi Apple Inc juga menguat 1,9 persen setelah Presiden AS Donald Trump melakukan pertemuan dengan Chief Executive Apple Tim Cook terkait tarif barang impor China dan juga persaingan rivalitas dengan raksasa Korea Samsung.
Saham perusahaan kosmetik Estee Lauder juga melonjak 12,6 persen karena melaporkan pendapatan kuartalan naik hingga 9 persen menjadi USD 3,6 miliar. Hal ini didukung oleh ledakan permintaan untuk produk-produk perawatan kulit premium di wilayah Asia Pasifik.
“Anda benar-benar melihat beberapa nama yang sensitif terhadap perdagangan berkinerja lebih baik,” kata Kepala Investasi dari Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli, di Charlotte, North Carolina. “Ini meningkatkan aset berisiko hari ini,” tambahnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 249,78 poin atau 0,96 persen, menjadi ditutup di 26.135,79 poin. Indeks S&P 500 bertambah 34,97 poin atau 1,21 persen, menjadi berakhir di 2.923,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 106,82 poin atau 1,35 persen, menjadi ditutup di 8.002,81 poin.
Meski ada sejumlah kelonggaran kebijakan pemerintah AS, investor masih mengamati sinyal dari Federal Reserve soal kebijakan moneter. Bulan lalu, bank sentral AS ini menggunting suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 10 tahun. Besok, The Fed akan merilis notulen rapat bulan Juli. Gubernur The Fed Jerome Powell pun akan berbicara di simposium Jackson Hole pada Jumat.