Seiring Harapan Negosiasi Dagang AS-China, Wall Street Melesat

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melesat pada penutupan perdagangan Kamis (29/8). Indeks saham acuan meningkat lebih dari 1 persen setelah China menyatakan harapan untuk negosiasi perdagangan dengan AS.

Dilansir Reuters, Jumat (30/8), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 326,15 poin atau 1,25 persen menjadi 26.362,25, indeks S&P 500 (SPX) naik 36,63 poin, atau 1,27 persen, menjadi 2.924,57 dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 116,51 poin, atau 1,48 persen menjadi 7.973,39.

Kementerian perdagangan China mengatakan kedua pihak tengah membahas pembicaraan berikutnya yang dijadwalkan pada September mendatang. Kemajuan akan ditentukan oleh Washington yang semestinya dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.

Presiden Donald Trump mengatakan dalam wawancara radio Fox News bahwa pembicaraan perdagangan dijadwalkan Kamis “pada tingkat yang berbeda,” namun ia tak memberikan keterangan lebih lanjut.

Beberapa analis mengatakan bahwa komentar dari China tersebut sebagai momen yang mendukung kenaikan saham.

“Bagi saya itu seperti berjalan lambat. Tapi jelas ini saatnya untuk memperbaiki keadaan,” kata Thomas Martin, Manajer Portofolio Senior di Globalt Investments di Atlanta.

Saham teknologi yang terdampak pada pengenaan tarif, seperti Apple Inc (AAPL.O) naik 1,69 persen, dan Microsoft (MSFT.O) naik 1,89 persen. Keduanya mendorong sektor teknologi naik 1,73 persen.

Pembuat chip, yang sebagian besar pendapatan mereka dari China, juga naik. Indeks semikonduktor Philadelphia (SOX) melonjak 2,25 persen.

Nama-nama industri yang juga sangat berkorelasi dengan kemajuan perdagangan, seperti United Technologies (UTX.N), naik, dengan sektor ini naik 1,77 persen.

Meski demikian, ketiga indeks utama di Wall Street tersebut masih mencatatkan kinerja bulanan terburuk di tahun ini.

Trump secara resmi mengenakan tambahan tarif 5 persen pada USD 300 miliar impor China dan menetapkan tanggal penagihan pada 1 September dan 15 Desember mendatang.

Sejumlah perusahaan, termasuk ritel elektronik Best Buy Co Inc (BBY.N) dan ritel pakaian remaja Abercrombie & Fitch Co (ANF.N), melaporkan hasil kinerjanya dan mengatakan pengenaan tarif tambahan akan memukul perusahaan.

Saham Best Buy turun 7,99 persen dan Abercrombie anjlok 15,1 persen.

Sementara itu, Dollar General Corp (DG.N) adalah yang berkinerja terbaik di antara perusahaan S&P 500, naik 10,68 persen karena perkiraan laba setahun penuh yang optimistis. Indeks ritel S&P (SPXRT) naik 1,67 persen.

Sekitar 6,01 miliar saham berpindah tangan di bursa saham AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 7,23 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

 

Leave a Comment