Pemerintah membuka penawaran Surat Berharga Negara (SBN) dengan jenis Sukuk Tabungan seri ST012 mulai tanggal 25 April 2024 sampai 19 Mei 2024. Obligasi negara ini berbasis akan Wakalah yang sesuai dengan syariah. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi calon investor, mana yang lebih untung antara SBN Sukuk Ritel ST012 vs deposito syariah?
Sukuk Ritel ST012 merupakan obligasi negara tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan. Artinya, investor yang telah menanamkan dananya dalam obligasi ini tidak dapat mencairkan dananya sampai jatuh tempo kelak –kecuali pada masa early redemption.
Terdapat dua seri ST012 dengan jangka waktu dan imbal hasil berbeda-beda, yaitu:
- Sukuk Ritel Seri ST012T2: Sukuk ritel ini memiliki jangka waktu 2 tahun dengan jatuh tempo pada 10 Mei 2026. Imbal hasilnya sebesar 6,40% p.a. (perkiraan bersih 5,7% setelah pajak). Periode early redemption antara 25 April 2025-5 Mei 2025 dengan settlement pada 10 Mei 2025.
- Sukuk Ritel ST012T4: Sukuk ritel ini memiliki jangka waktu 4 tahun dengan jatuh tempo pada 10 Mei 2028. Imbal hasilnya sebesar 6,55% p.a. (perkiraan bersih 5,9% setelah pajak). Periode early redemption antara 24 April 2026-4 Mei 2026 dengan settlement pada 10 Mei 2026.
Keduanya sama-sama memiliki syarat minimum pemesanan sebesar Rp1 juta (dan kelipatan). Maksimum pemesanan ST012T2 sebesar Rp5 miliar dan ST012T4 sebesar Rp 10 miliar.
Imbal hasil akan dibayarkan setiap bulan pada tanggal 10 (hari kerja). Imbal hasil pertama akan dibagikan pada 10 Juli 2024.
Kebanyakan deposito syariah saat ini memberikan imbal hasil lebih rendah. Data OJK per Februari 2024 menunjukkan bagi hasil deposito mudharabah dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan rata-rata 6,02%. Bagi hasil tersebut juga terkena pajak 20%, sehingga nilai akhir bersihnya kira-kira 4,8% saja.
Dengan kata lain, Sukuk Ritel ST012 merupakan pilihan tepat bagi investor jangka panjang yang menginginkan investasi syariah dengan imbal hasil lebih besar. Sukuk Ritel ST012 juga lebih baik dalam hal keamanannya, karena pemerintah menjamin pengembalian dana pokok dan pembayaran imbal hasil SBN.
Deposito syariah lebih cocok bagi calon investor syariah yang membutuhkan fleksibilitas dalam mencairkan dananya sewaktu-waktu. Apalagi banyak bank telah menggratiskan biaya pinalti bagi pencairan deposito yang lebih awal dari jatuh temponya.
Tagged With : deposito • Investasi Obligasi • Sukuk ritel • surat berharga negara