Setiap orang yang masuk ke pasar saham pasti sering mendengar istilah “saham blue chip”. Kesan yang ditimbulkan dari istilah tersebut adalah saham bagus, sehingga investor punya potensi untung besar jika menanamkan dana dalam saham-saham blue chip. Namun, umumnya investor saham pemula tak mengetahui kriteria apa saja yang membuat suatu saham dijuluki blue chip dan saham-saham apa yang termasuk blue chip. Oleh karena itu, di sini kita akan mengulasnya.
Asal Usul Istilah “Saham Blue Chip”
Istilah Blue Chip diambil dari warna koin bernilai terbesar dalam permainan judi poker. Diantara tiga warna koin yang umum tersaji di meja judi (merah, putih, dan biru), koin warna biru menyimpan nilai terbesar. Istilah tersebut kemudian “dipinjam” oleh investor di pasar saham untuk menyebut saham-saham lapis satu.
Perlu diketahui, saham di bursa efek dapat dibagi tiga:
- Saham Lapis Satu, yaitu saham perusahaan unggul dengan kriteria kapitalisasi pasar sangat tinggi, membukukan performa keuangan bagus secara terus menerus, dan memberikan dividen lebih tinggi ketimbang rata-rata dividen saham lain di Bursa Efek Indonesia.
- Saham Lapis Dua, yaitu saham yang likuiditasnya cukup tinggi, tetapi performa keuangan dan nilai kapitalisasi pasarnya tak sebesar Saham Lapis Satu.
- Saham Lapis Tiga, yaitu saham-saham yang memiliki kinerja fundamental buruk dan kerap kali tidak likuid, tetapi memiliki potensi kenaikan sangat tinggi (lebih besar dibanding saham blue chip) apabila fundamental perusahaannya membaik.
Nah, istilah “saham blue chip” disematkan pada saham-saham lapis satu, karena kemiripan statusnya dengan koin warna biru dalam poker.
Saham Blue Chip di Indonesia
Sebenarnya, mudah sekali untuk mengenali saham blue chip di Indonesia. Tengok saja daftar saham LQ45, lalu tunjuk mana yang nama perusahaannya sangat familiar di telinga Anda karena produk-produknya termasuk “market leader”.
Dari sektor perbankan, siapa yang belum pernah mendengar Bank BCA (kode saham BBCA), Bank BNI (BBNI), Bank BRI (BBRI), Bank BTN (BBTN) dan Bank Mandiri (BMRI)? Kemudian, dari segi produk yang banyak beredar di pasaran, terdapat pula Telkom Indonesia (kode saham TLKM), Unilever (UNVR), Indofood Sukses Makmur (ICBP), Astra International (ASII), Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), dan masih banyak lagi.
Tagged With : saham