Pada penutupan perdagangan, Jumat (5/5/2023), indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat. Wall Street menguat imbas saham Apple melonjak lebih dari 4 persen usai hasil kinerja optimistis dan data pekerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh.
Mengutip Reuters, Senin (8/5), Dow Jones Industrial Average naik 546,64 poin atau 1,65 persen menjadi 33.674,38. S&P 500 naik 75,03 poin atau 1,85 persen menjadi 4.136,25 poin. Nasdaq Composite bertambah 269,02 poin atau 2,25 persen menjadi 12.235,41.
Menambah momentum bullish, saham bank regional menguat dari penurunan terkait runtuhnya First Republic Bank. Analis menaikkan rekomendasi saham sejumlah pemberi pinjaman yang mereka katakan habis terjual.
Saham PacWest Bancorp menguat 81,7 persen dan Western Alliance Bancorp melonjak 49,2 persen, sedangkan indeks bank regional KBW naik 4,7 persen. Hasil kuartalan Apple membuat investor khawatir adanya potensi resesi.
Saham pembuat iPhone tersebut menyentuh rekor tertingginya dalam waktu sekitar sembilan sebulan, dan saham tersebut berakhir naik 4,7 persen dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak November lalu.
Bursa saham menjadi pengaruh positif terbesar pada ketiga indeks saham utama AS. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan cepat pada bulan April dan kenaikan upah meningkat dengan kuat, menggambarkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
“Ini tentang keadaan ekonomi AS, dan apa yang kita lihat hari ini menunjukkan bahwa hal itu berada dalam posisi lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata Kristina Hooper, Kepala Strategi Pasar Global di Invesco di New York. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga pada akhirnya mendorong ekonomi ke dalam resesi.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Senin (8/5). Pada perdagangan Jumat (5/5), IHSG melemah 0,82 persen ke 6.787,63.
Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir.
“Namun pola pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian cadangan devisa yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil yang diharapkan akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG,” tulis William dalam risetnya
Sedangkan para investor asing masih mencatatkan arus deras capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih fluktuatif.
“Hari ini IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound,” tuturnya.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan William yaitu INDF, BRI, TLKM, BBCA, ICBP, BSDE, AALI, dan TBIG.
Sementara, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG bisa melemah menuju level 6.706 sebagai target koreksi moderat, karena IHSG telah menembus ke bawah fraktal 6.735 dan mengkonfirmasi pembentukan subwave c dari wave b pola irregular flat dalam skenario bullish atau fase awal wave [iii] dalam skenario bearish.
Ivan memproyeksikan IHSG akan mulai mengalami rebound apabila tetap di atas 6.706.
“Level support IHSG berada di 6.706, 6.667, dan 6.612, sementara level resistennya di 6.897, 6.960, 7.006, dan 7.059. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross,” jelas Ivan.
Ivan merekomendasikan beberapa saham yaitu ANTM, ASII, BBCA, BBNI, dan KLBF.