Trading saham seolah-olah menjadi momok bagi pemula yang baru menjejak dunia investasi. Banyak sekali cerita-cerita mengenai saham gorengan dan risiko trading saham yang besar, sehingga investasi jangka panjang menjadi jalan satu-satunya. Padahal, kita dapat mengatasi risiko trading saham dengan lima langkah saja.
1. Menjaga Ketahanan Modal
Modal merupakan poin awal dalam rencana trading kita. Awal yang baik dapat membantu kita menempuh langkah berikutnya dengan lebih percaya diri.
Bagaimana cara menjaga ketahanan modal? Pertama, gunakanlah uang dingin sebagai modal trading. Jangan menggunakan dana yang akan kamu butuhkan dalam waktu dekat. Kedua, pisahkan sebagian modal sebagai dana cadangan dan jangan langsung menggunakan seluruh dana untuk trading.
Ada aturan 5% dan aturan 2% yang cukup terkenal di kalangan trader mancanegara. Aturan itu berarti kita hanya menggunakan dana sebanyak 5% atau 2% dari modal untuk trading, sedangkan sisanya akan dipakai apabila trading kita saat ini mengalami kerugian.
2. Diversifikasi Portofolio
Apakah lebih baik menanamkan sekuruh modal pada satu saham saja, atau dibagi ke beberapa saham? Dalam rangka mengurangi risiko trading, kita harus membagi dana ke dalam minimal 2-4 saham berbeda. Setidaknya kalau salah satu saham nyangkut, kita masih bisa untung dari saham lainnya.
Langkah ini disebut dengan istilah “diversifikasi portofolio“. Diversifikasi dapat dilakukan dengan memilih beberapa saham dari sektor yang sama maupun sektor yang berbeda-beda. Kita juga bisa melakukan diversifikasi dengan menanamkan modal dalam beberapa jenis aset, misalnya 50% dalam saham dan 50% dalam Surat Berharga Negara (SBN).
3. Memiliki Wawasan Memadai
Trader saham harus memiliki wawasan memadai tentang berbagai faktor yang dapat memengaruhi pasar, seperti suku bunga, pertumbuhan ekonomi nasional, kondisi ekonomi internasional, nilai tukar mata uang, dan lain-lain. Semua faktor ini dapat memengaruhi harga saham dalam jangka pendek.
Trader juga perlu mengenal perusahaan yang sahamnya akan dibeli. Meskipun fundamental perusahaan lebih berpengaruh dalam jangka panjang, tetapi berita berdampak tinggi seperti aksi korporasi dan skandal hukum dapat membuka peluang trading yang menguntungkan.
4. Konsisten dan Disiplin
Banyak pemula meremehkan trading saham, karena mereka memperoleh cuan dengan mudah saat baru mulai. Namun, “beginner’s luck” seperti itu tidak akan bertahan lama.
Agar dapat memperoleh keuntungan terus menerus, kamu harus tahu faktor apa yang memungkinkanmu mendapatkan “beginner’s luck“. Catatlah pengalaman-pengalaman trading berikutnya baik saat menang maupun kalah, lalu menyusun sistem trading berdasarkan pengalaman-pengalaman itu. Kunci sukses trading saham adalah sistem trading yang teruji, diterapkan secara konsisten dan disiplin dari hari ke hari.
5. Memiliki Target yang Realistis
Ketika seorang trader memasang target terlalu tinggi, ia harus menanggung risiko lebih besar demi mencapai target itu. Oleh karena itu, trader saham pemula sebaiknya jangan terlalu ambisius dalam menentukan traget profit.
Berapa target trading saham yang realistis? Seorang trader berpengalaman dapat memperoleh keuntungan sekitar 30% dalam satu tahun. Keuntungan yang diperoleh per saham mungkin lebih besar dari itu, tetapi akan dikurangi pula oleh kerugian-kerugian yang terjadi dalam kurun waktu tersebut. Jadi, seorang pemula mungkin perlu memasang target lebih rendah.
Tagged With : saham • trading saham