Banyak pakar mengatakan bahwa prospek reksa dana tahun 2024 lebih ciamik daripada tahun 2023. Alasannya, terdapat beraneka sentimen positif mulai dari Pemilu 2024 sampai prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Namun, jenis reksa dana apa yang bakal paling cuan pada tahun 2024 mendatang?
Para pakar memperkirakan jenis reksa dana paling cuan tahun 2024 adalah reksa dana saham dan reksa dana indeks. Selain itu, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang kemungkinan stabil menghasilkan imbal hasil yang terus meningkat.
Dua faktor utama memengaruhi prospek reksa dana ke depan, yaitu Pemilu 2024 dan suku bunga. Keduanya merupakan isu krusial yang menguntungkan bagi investasi saham secara umum.
Tidak semua saham akan mengalami peningkatan harga, tetapi ada banyak sektor saham yang potensial pada tahun 2024 berkat kedua isu tersebut. Para manajer investasi tentunya dapat menilik sektor mana saja yang menjanjikan, sehingga menggenjot pertumbuhan NAB reksa dana kelolaannya. Oleh karena itu, banyak pihak berpendapat reksa dana saham dan reksa dana indeks menawarkan potensi cuan paling besar.
Di saat yang sama, reksa dana saham masih berstatus sebagai jenis reksa dana yang memiliki kinerja paling fluktuatif. Potensi kenaikannya paling tinggi, tetapi risiko penurunannya juga paling besar.
Reksa dana saham mungkin kurang cocok bagi investor yang memprioritaskan stabilitas. Tapi, tak perlu khawatir, jenis reksa dana pendapatan tetap punya potensi cukup baik berkat yield Surat Berharga Negara yang tinggi saat ini.
Yield Surat Berharga Negara bertenor 3 dan 6 tahun saat ini sudah mencapai lebih dari 6 persen. Investor bisa ikut menikmati kenaikan yield tersebut dengan berinvestasi pada Surat Berharga Negara secara langsung maupun melalui reksa dana pendapatan tetap yang berfokus pada obligasi negara.
Jadi, apakah kamu berminat untuk switching ke reksa dana saham atau obligasi? Sebelum berinvestasi, jangan lupa memeriksa prospektus dan fund fact sheet. Berhati-hatilah pada reksa dana yang memiliki porsi holding lebih besar pada perusahaan-perusahaan bermasalah, khususnya korporasi yang sedang terbelit masalah utang melimpah.
Tagged With : analisa fundamental • reksadana