Manajemen resiko mungkin terdengar seperti suatu konsep yang membingungkan bagi pengusaha pemula. Alasannya adalah bahwa manajemen resiko berkaitan dengan pengelolaan suatu portofolio investasi yang bermacam-macam namun seimbang. Di satu sisi, prinsip manajemen resiko pada investasi ini juga berlaku untuk investor pemula. Di sisi lain, prinsip ini sebenarnya sulit diterapkan oleh pendiri usaha baru yang, dengan kata lain, sedang mengerjakan proyek pemula beresiko tinggi.
Prinsip Manajemen Resiko: 3 Hal Penting bagi Pengusaha Pemula
Jadi, ada tiga prinsip manajemen resiko yang akan membantu anda, sebagai pendiri usaha, mengelola resiko dengan benar.
Pertaruhkan Uang Kecil untuk Mendapatkan Uang Besar
Hal pertama yang perlu ditanamkan adalah bahwa anda memainkan permainan pemula dengan ‘mata separuh buta.’ Semua orang juga sama. Pasar adalah lingkungan yang sangat kompleks. Usaha-usaha baru menambah lapisan kompleksitas tersebut. Jangan terpedaya oleh ilusi bahwa anda telah memahami mekanika sebuah pasar. Tak seorangpun di dunia ini yang bisa memprediksi sebab akibat dari sistem yang kompleks ini secara akurat, secara penuh, dan secara terus-menerus.
Menurut teorinya, teori dan praktek itu sama. Namun dalam prakteknya, keduanya tidak sama. Outcome yang besar (kesuksesan atau kegagalan) biasanya datang dari sesuatu yang mengejutkan dan tidak diperkirakan, bukan dari sesuatu yang sudah diperkirakan. Keberuntungan tidak dibuat melalui pemikiran dan analisa secara berpuluh-puluh tahun. Namun, keberuntungan dibuat dengan menguji hipotesis dibanding realita secara terus-menerus, hingga anda sampai pada hasil besar yang tak diperkirakan sebelumnya.
Akibatnya, sebagai seorang pendiri usaha baru, tugas anda bukanlah menjadi seorang ahli teori atau analist pasar. Namun, anda harus menjadi seorang empirist, yang melakukan eksperimen dan pengujian ide vs realita secara terus-menerus, atau lebih spesifik lagi – menguji produk atau jasa vs konsumen. Dengan kata lain, anda harus menginvestasikan uang, waktu, dan tenaga secara terus-menerus dalam bentuk ide yang akan membawa hasil yang besar. Pada saatnya, anda akan mendapat keberuntungan, dan satu keberuntungan bisa membayar eksperimen-eksperimen yang gagal.
Bergerak Cepat dari Kegagalan
Berbeda dari seorang manajer portofolio investasi, anda tidak bisa memegang banyak jabatan di saat yang bersamaan. Sebagai seorang pendiri, tugas yang anda emban membutuhkan waktu dan tenaga. Ketika anda tidak menginvestasikan waktu ke dalam suatu proyek, maka anda tidak akan menemukan banyak kemajuan.
Artinya, anda sebaiknya mengerjakan satu proyek pada satu waktu. Oleh sebab itu, cara anda mendapatkan manfaat dari diversifikasi adalah dengan melakukan banyak eksperimen satu demi satu. Waktu adalah sumber daya yang sangat berharga. Adalah suatu kesalahan jika anda berinvestasi banyak pada suatu proyek yang tidak banyak menjanjikan, saat anda melakukan ujicoba terhadap realita, dengan memvalidasi ide atau produk sebelum diluncurkan.
Ketangguhan kerap dianggap sebagai kualitas nomor satu yang sangat diperlukan para pendiri usaha. Namun, ketangguhan bukan berarti mencoba memaksa pasar untuk menerima penawaran anda. Anda harus tetap mengikuti aturan main pengusaha sambil menguji ide-ide dan pendekatan baru secara terus-menerus. Jadi, lalui kegagalan dengan cepat. Ketika sebuah ide menunjukkan daya tarik rendah di pasar, maka ubah strategi secara cepat, dan cobalah sesuatu yang benar-benar baru. Ini adalah prinsip manajemen resiko kedua yang harus anda kuasai.
Kompleksitas Adalah Musuh Anda
Pertama, ingat bahwa anda mempertaruhkan uang. Anda memiliki waktu dan tenaga yang terbatas. Diperlukan terlalu banyak sumber daya untuk mencoba membangun sesuatu yang terlalu rumit. Jika anda merasa hasilnya akan gagal, maka anda tidak perlu menginvestasikan banyak hal untuk hal tersebut, bukan? Oleh sebab itu, kompleksitas adalah sesuatu yang secara alamiah mengelilingi sebuah proyek yang sukses. Namun, sebuah proyek yang sukses tidak berasal dari hal-hal rumit.
Kedua, dan lebih penting lagi, kompleksitas sesungguhnya menambah kemungkinan anda untuk gagal. Memperbaiki sebuah mobil yang tidak bisa hidup adalah suatu pekerjaan sia-sia, jika tidak ada satupun mekanik yang bisa membantu anda. Jadi, akan lebih baik membuat sebuah skateboard. Meski kecil, namun bisa anda gunakan tanpa mesin. Dalam hal ini, titik-titik kegagalan lebih sedikit dan lebih jelas, sehingga anda bisa memperbaikinya sendiri jika rusak.
Prinsip Manajemen Resiko Bagi Usaha Pemula: Kesimpulan
Itulah beberapa prinsip manajemen resiko yang akan sangat membantu pengusaha pemula dalam menghadapi masalah. Dalam hal ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik:
- Tetaplah bereksperimen dengan produk dan jasa yang baru, sehingga keberuntungan akan mendekat pada anda. Buat eksperimen dengan investasi kecil (sedikit uang, waktu, dan tenaga) namun membawa hasil yang maksimum.
- Buang ide-ide dan proyek yang tidak diterima pasar dengan segera. Cobalah sesuatu yang baru.
- Buat sesederhana mungkin
Tidak ada usaha yang bebas resiko. Namun, cara anda mengelola resiko dan meminimalisir dampaknya akan membedakan anda dari pengusaha pemula lainnya. Tiga prinsip manajemen resiko di atas dapat membantu anda.
Tagged With : manajemen bisnis • Manajemen Usaha