Saham-saham New Economy menjadi pilihan favorit investor saham Indonesia sepanjang tahun 2021 lalu. Investor dan trader beramai-ramai menanamkan modalnya pada saham-saham perusahaan data center, e-commerce, operator media digital, juga startup-startup anyar yang baru saja terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja IHSG mengecewakan, tetapi optimisme investor tetap tinggi. Bagaimana dengan investasi saham tahun ini?
Pertama, teknologi kemungkinan tetap menjadi sektor saham yang menguntungkan tahun 2022. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kebutuhan dan ketergantungan masyarakat pada layanan perusahaan teknologi dan telekomunikasi. Apalagi startup raksasa hasil merger GoJek-Tokopedia (GoTo) berencana untuk IPO pada kuartal I/2022.
Tak semua saham teknologi telah terbukti menghasilkan laba dalam jangka panjang, misalnya BukaLapak. Namun, antusiasme pasar terhadap bidang usaha prospektif ini bakal terdongkrak seiring dengan makin banyaknya perusahaan teknologi yang melantai di bursa.
Kedua, sektor perbankan juga akan terus unjuk gigi, khususnya berkat kehadiran bank digital yang mempromosikan keunggulan teknologi finansial. Patut untuk diketahui bahwa BCA telah menyuntikkan modal senilai Rp2,7 triliun ke BCA Digital, salah satu kandidat bank digital top Indonesia, pada tahun 2021 lalu dalam rangka persiapan IPO antara satu-dua tahun berikutnya.
Ketiga, sektor energi mungkin terus menampilkan kinerja yang fluktuatif dan menguntungkan bagi trader. Harga komoditas energi telah memuncak pada tahun 2021 dan kemungkinan termoderasi dalam tahun ini, tetapi kebutuhan energi global tetap tinggi. Bukan hanya saham minyak dan gas, melainkan kemelut seputar larangan ekspor batu bara Indonesia belakangan ini juga patut untuk diperhatikan.
Keempat, sektor telekomunikasi kemungkinan bakal bangkit menjadi pusat perhatian baru. Indosat (kode saham ISAT) minggu ini baru saja merampungkan mergernya dengan PT Hutchison 3 Indonesia (pemilik merek Tri). Perusahaan ini akan segera ikut meramaikan pasar 5G yang masih dalam tahap perkembangan awal di Indonesia.
Keempat sektor saham di atas berpeluang jadi bidang-bidang yang paling menjanjikan. Namun, sektor-sektor saham lain tetap prospektif. Saham-saham farmasi dan medis akan selalu jadi pilihan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Sektor-sektor otomotif, properti, dan konstruksi juga dapat memperoleh katalis baru jika pemerintah mengumumkan kebijakan yang suportif di mata investor.
Tagged With : analisa fundamental • saham • teknologi finansial