Naik-turun harga minyak dunia sering mempengaruhi nilai tukar mata uang negara-negara produsen dan konsumen utamanya. Fenomena ini sampai melahirkan istilah “Petrocurrency“.
Apa itu Petrocurrency dan bagaimana hubungannya dengan harga minyak dunia? Mari kita cermati wawasan penting bagi trader forex dan komoditas ini.
Petrocurrency adalah mata uang-mata uang yang nilai tukarnya sangat dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Mata uang itu biasanya berkaitan dengan negara-negara produsen minyak bumi di mana persentase ekspor minyak mereka berkontribusi besar dalam keseluruhan portofolio ekspor nasionalnya.
Terdapat lima Petrocurrency yang paling terkenal di dunia saat ini, yaitu:
- Dolar Kanada (CAD)
- Rubel Rusia (RUB)
- Peso Kolombia (COP)
- Krona Norwegia (NOK)
- Real Brazil (BRL)
Dolar Kanada merupakan Petrocurrency paling populer. Pasangan mata uang USD/CAD bahkan termasuk golongan major pairs yang paling banyak diperjualbelikan di pasar forex.
Trader sering menemukan korelasi positif antara harga minyak dunia (WTI) dan kurs dolar Kanada. Apabila harga minyak naik, CAD cenderung naik. Sedangkan ketika harga minyak turun, CAD ikut tertekan. Situasi serupa terjadi pula pada Petrocurrency lainnya. Namun, korelasi itu tidak bersifat absolut.
Naik-turun harga minyak dapat mempengaruhi pendapatan luar negeri bagi Kanada, Rusia, Kolombia, Norwegia, dan Brazil. Itu lah sebabnya mengapa nilai tukar mata uang mereka sangat sensitif terhadap fluktuasi harga minyak dunia. Namun, masih ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang selain harga minyak.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai tukar Petrocurrency itu antara lain suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi (PDB), tingkat pengangguran, dan masih banyak indikator fundamental lainnya. Situasi geopolitik dan keamanan juga dapat sangat berdampak pada situasi-situasi tertentu.
Mari ambil contoh dengan menilik situasi saat Rusia menginvasi Ukraina. Harga minyak dan berbagai komoditas energi lain melonjak pada tahun 2022 akibat konflik bersenjata tersebut. Namun, kurs RUB tetap ambles dalam kurun waktu yang sama. Berbagai pihak memblokir ekspor Rusia, sehingga negeri itu mengalami perlambatan pertumbuhan dan gagal memetik keuntungan dari harga minyak yang berlipat ganda.
Tagged With : forex • komoditas • minyak